Solopos.com, SOLO — Kira-kira kenapa sih lampu lalu lintas berwarna merah, kuning, dan hijau, adakah yang tahu alasannya?
Perlu diketahui, seperti dikabarkan Solopos.com pada 25 Maret 2021 yang lalu, lampu lalu lintas pertama kali muncul di London, Inggris pada tahun 1868.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kemunculan lampu lalu lintas kala itu, menggunakan sinyal semaphore, yaitu stop dan go.
Baca Juga: Profil Haji Lulung, Politisi PPP yang Meninggal Dunia Hari Ini
Dua tanda itu merupakan tanda jalan dan berhenti yang digunakan pada siang hari dan di malam hari, mereka menggunakan lampu berwarna merah untuk berhenti dan hijau untuk berjalan.
Karena dianggap sistem itu belum sempurna, kemudian pada 1923 dikembangkan lagi sistem yang lebih apik oleh orang keturunan Afrika-Amerika, Garret Morgan. Dia membuat lampu lalu lintas dengan menggunakan unit tiang berbentuk T dan tiga posisi lampu yang menempel pada tiang tersebut.
Baca Juga: Juru Kunci Gunung Lawu Ada 11, Apa Saja Tugasnya?
Lalu, kenapa sih orang-orang dulu memilih menggunakan lampu lalu lintas berwarna merah, kuning, dan hijau?
Sebagaimana telah diberitakan Suara.com, penggunaan warna lalu lintas ini ternyata masih berkaitan dengan masa peperangan zaman dahulu. Nah hlo, bagaimana ceritanya?
Dahulu, tanda stop saat peperangan ditandai dengan warna merah. Sementara itu, warna kuning bagi para prajurit berarti mereka harus bersiap menghadapi musuh.
Baca Juga: Ahmad Dhani-Mulan Karantina di Rumah Seusai dari Turki, Kok Bisa?
Perlu kamu ketahui, warna kuning yang digunakan para prajurit di sini melambangkan warna api.
Bukan hanya dari segi warna saja, penataan atau urutan lampu juga disesuaikan bagi pengguna jalan ternyata ada maksudnya. Urutan merah di atas, kuning di tengah dan hijau di bawah ini memudahkan orang buta warna untuk menangkap warna lampu.
Baca Juga: Dicap Artis Penebar Kebencian, Muncul Petisi Boikot Nikita Mirzani
Nah, sudah tahu kan alasan kenapa lampu lalu lintas berwarna merah, kuning dan hijau dan ditata sedemikan rupa?
Baca Juga: Jenang Bekatul dan Burung Tekukur, Cikal Bakal Lahirnya Karanganyar