SOLOPOS.COM - Kapal induk AL China, Liaoning, berlayar dalam uji coba operasional. (news.xinhua.net.com)

Solopos.com, SOLO—Hanya sedikit negara di dunia ini yang memiliki kapal induk (aircraft carrier). Kapal induk adalah sebutan untuk kapal perang yang memuat pesawat tempur dalam jumlah besar.

Tugasnya adalah memindahkan kekuatan udara ke dalam armada angkatan laut sebagai pendukung operasi-operasi angkatan laut. Selain itu juga digunakan sebagai pusat komando operasi dan sebagai kekuatan detterence atau memberikan efek gentar pada lawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai kapal yang membawa pesawat, kapal induk memiliki fleksibilitas tempur yang lebih tinggi dibanding jenis kapal perang lainnya. Selain kegunaan tempur, kapal induk juga memiliki fungsi-fungsi lain seperti pengintaian, superioritas udara, atau memberikan bantuan.

Baca Juga: Trump Ikut Campur, China Kirim Kapal Induk ke Selat Taiwan

Menurut catatan Wikipedia, hanya 10 negara yang saat ini memiliki kapal yang memiliki kode “CV” tersebut. Kesepuluh negara itu adalah Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris, dan China. Kemudian India, Italia, Spanyol, Brasil dan Thailand.

Saat tsunami Aceh pada 2004, Angkatan Laut Amerika Serikat menurunkan 1 kapal induk mereka yaitu USS Abraham Lincoln guna memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban, mencari orang-orang hilang, dan mengangkut jenazah-jenazah korban.

Terkait kapal induk, Indonesia memang tidak memilikinya. Moeldoko saat menjadi Panglima TNI pernah mengatakan kapal induk tak sesuai dengan doktrin TNI.

Baca Juga: Kapal Induk Tertua di Dunia Ini Akhirnya Dipensiunkan

“Kapal induk tak sesuai dengan doktrin TNI,” ujar Moeldoko seusai membuka latihan gabungan tiga matra TNI di Taxy Way Echo Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 19 Mei 2014, seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, kebutuhan kapal mengangkut pesawat tempur belum begitu perlu karena TNI bisa memanfaatkan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke untuk  menyimpan, menyiagakan dan mendaratkan pesawat-pesawat milik TNI AU.

Di tempat yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio membenarkan doktrin yang dianut TNI AL saat ini adalah Green Water Navy atau tentara yang tak keluar dari perairan teritori Indonesia. “Hanya negara penganut Blue Water Navy yang butuh kapal induk,” kata Marsetio.

Baca Juga: Wow, Kini India Punya Kapal Induk Berbobot 37.000 Ton

Dia mengemukakan, negara penganut Blue Water Navycenderung agresor yang bisa mengancam kedaulatan negara lain. “Indonesia adalah negara cinta damai yang lebih mementingkan kedaulatan wilayahnya,” kata Marsetio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya