SOLOPOS.COM - Rilis kasus kematian editor Metro TV di Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020). (Detik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Polisi menyebut kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo, merupakan tindakan bunuh diri. Jenazahnya ditemukan di pinggir Tol Pesanggrahan, Jakarta, Jumat (10/7/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.

Sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kematian Yodi yang misterius. Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi menyimpulkan Yodi meninggal karena bunuh diri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

70% PKL di Karanganyar Abaikan Protokol Covid-19, Bandel Tak Pakai Masker

Lantas, kenapa Yodi Prabowo si editor Metro TV itu bunuh diri di pinggir Tol Pesanggrahan yang jauh dari keramaian? Direktur Reskrimum Polda Metro Jawa, Tubagus Ade Hidayat, pun membeberkan analisis kepolisian berdasarkan keterangan ahli.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ini analisis yang mendasari pada  fakta kenapa dia melakukan bunuh diri di tempat terpencil, tempat sepi. Analisis kedua, kemungkinan—berdasarkan keterangan ahli—seseorang tidak ingin dirinya dianggap bunuh diri. Banyak yang menutup diri sedemikian rupa. Nah yang ini kejadian dengan menggunakan itu,” terang Tubagus Ade Hidayat seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (26/7/2020).

Terkuak! Pria Tersambar Kereta di Sine Sragen Ternyata Mahasiswa Asal Sukodono 

Berdasarkan hal tersebut, kemungkinan Yodi Prabowo sengaja memilih lokasi yang sepi agar kematiannya tidak diketahui sebagai aksi bunuh diri. Editor Metro TV itu kemungkinan memilih pinggir Tol Pesanggrahan untuk mengakhiri hidup karena dilewatinya setia hari.

“Itu adalah rute yang dia sangat kuasai. Karena rute itu berdasarkan analisis data CDR (call data record) dan keterangan saksi, itu adalah rute yang biasa dia lalui setiap hari. Sehingga depan jalan ada pintu masuk tol itu dia sangat ketahui betul,” sambung Kombes Tubagus.

Hiiii.... Ada Genderuwo Usil Gentayangan di Kampus UNS Solo

Bunuh Diri

Selain itu tidak ada saksi yang melihat Yodi Prabowo bunuh diri. Secara logika jika ada  orang yang menyaksikan tentu hal tersebut bakal dicegah.

“Ada nggak saksi yang lihat bunuh diri? Jawabannya tidak ada. Oleh karena itu, maka dirangkailah dengan menggunakan pembuktian saintifik, antara lain labfor, forensik, mengarah sampai ke data yang sudah saya sampaikan,” jelasnya.

Namun penjelasan polisi tentang penyebab kematian editor Metro TV itu tidak diterima keluarga. Ibu Yodi, Turinah, yakin anaknya tidak mungkin bunuh diri.

Dia memang merasa ada yang berbeda dengan tingkah anaknya itu. Namun, Yodi tidak terlihat depresi seperti yang disampaikan polisi.

Sampah di Laut Menumpuk, Botol Plastik Terurai 450 Tahun

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya