SOLOPOS.COM - Pakan ikan diletakkan di perahu yang bersandar di kawasan budidaya ikan nila di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Produksi ikan budi daya mulai naik, tetapi keuntungan belum maksimal. Foto diambil Senin (24/1/2022). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Bagaimana cerita asal usul nama Waduk Gajah Mungkur yang ada di Wonogiri, Jawa Tengah?

Baru-baru ini, waduk yang mampu mengairi sawah seluas 23.600 hektare di Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, dan Sragen ini, tercemar rendaman atau cemceman popok.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu dijelaskan peneliti sekaligus aktivis lingkungan hidup dari Ecoton bernama Prigi Arisandi dalam video bertajuk Popok Gajah Mungkur bagian dari Ekspedisi 3 Sungai #13 yang disiarkan di kanal Youtube Watchdog Image, Jumat (18/3/2022). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sampel air di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri telah tercemar microplastik. Selain itu ditemukan juga beberapa sampah popok bekas yang terbawa arus di Waduk Gajah Mungkur.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga:  Gaji PNS atau TNI, Mana yang Lebih Besar? Ini Jawabannya

Dari penemuan tersebut, banyak publik penasaran dengan asal usul nama Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri itu.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, alasan waduk ini dinamai Gajah Mungkur karena lokasinya tak jauh dari Pegunungan Gajah Mungkur, di sebelah barat waduk.

Baca Juga:  Haid Berhenti di Siang Hari Ramadan, Wajib Berpuasa?

Proses pembangunan waduk ini dimulai sejak 1974. Waduk yang menjadi hulu Sungai Bengawan Solo itu diproyeksikan mampu bertahan 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama.

Berdasarkan catatan Solopos.com, sebanyak 67.157 jiwa yang menempati 51 desa di Wonogiri terpaksa pindah demi proyek waduk. Mereka terusir dari tanah kelahiran mereka dan bertransmigrasi bedol desa ke Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan.

Baca Juga: Intip Fasilitas di SPBU Pertamina Warna Biru, Lebih Lengkap dari Merah

Sebanyak 51 desa di enam kecamatan di Wonogiri itu ditenggelamkan untuk pembangunan waduk ini memiliki luas 8.800 hektare dengan panjang 1.452 meter, tinggi 42 meter, dan volume 730 juta meter kubik ini. Pengorbanan mereka ditandai dengan Patung Bedol Desa tak jauh dari kawasan wisata waduk.

Baca Juga: Spesial Ramadan, Candi Elektronik Gebyur Promo THR Beli 1 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya