SOLOPOS.COM - Dekorator langganan keluarga Presiden Jokowi, Ranu Asmoro (kiri) bersama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman dan Idayati di Solo. Foto diambil baru-baru ini. (Istimewa/Ranu Asmoro)

Solopos.com, SOLO — Ranu Asmoro, 39, terbilang dekorator beruntung. Ia kerap melayani jasa dekorasi pernikahan keluarga Presiden Jokowi. Terbaru, dia menggarap dekorasi resepsi pernikahan adik Presiden Jokowi, Idayati, dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman, di Solo, Kamis (26/5/2022).

Sebelum Idayati, pria asli Wonogiri itu pernah menangani dekorasi pernikahan anak Idayati. Bahkan Ranu bertanggung jawab pada dekorasi pernikahan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, pernikahan putri Jokowi, Kahiyang Ayu dengan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, juga memakai jasa Ranu.

“Kalau ponak-ponakannya Presiden sering. Maksudnya adik ipar itu sering. Terus Pakliknya suwargi, Pak Miyono. Anak Presiden dua kali,” kata dia, Jumat (20/5/2022).

Sebelum bisa seperti sekarang, Ranu memulai usaha dekorasinya dari nol dengan ikut kerja bersama orang lain. Ia lalu merintis usaha sendiri setelah menikah sekitar 2010. Nama bisnis usahanya Asmoro Decoration.

Baca Juga: Dekorasi Pernikahan Adik Jokowi-Ketua MK di Solo Berkonsep Jawa Klasik

Kemudian Asmoro Decoration menjadi salah satu bagian vendor dari Graha Saba Buana dan Chilipari, bisnis usaha yang dimiliki Gibran. Dia mengklaim Gibran tertarik memakai jasanya setelah melihat hasil dekorasinya bagus.

Momen pernikahan Gibran dengan Selvi menjadi pengalaman kali pertama Rabu mendekor untuk pesta pernikahan keluarga Presiden. Pengalaman itu juga yang paling membekasnya dalam usaha dekorasi pernikahannya.

“Saya sempat enggak berani. Dari segi pengalaman, saya masih kecil gak punya nama. Sedangkan jasa dekorasi lain dari Jakarta banyak. Dari finansial, saya juga enggak ada modal waktu itu,” kenangnya.

“Itu saya diserahi tanggung jawab dekorasi, sound sistem, AC, tenda, enggak kepikiran pakai PIC [person in charge atau penanggung jawab] dan sebagainya sampai stres,” ungkapnya.

Baca Juga: Ketua MK Anwar Usman Nikahi Adik Jokowi: Undang 800 Tamu, Siapa Saja?

Dia belum menyadari betapa pentingnya mengatur pekerjaan dengan PIC waktu itu. Sehingga setiap ada masalah selalu Ranu yang dicari khususnya oleh petugas protokoler Presiden.

“Namun saya di-support Mas Gibran waktu itu. Mas Gibran selalu memberikan tanda tangan. Bisa jadi dasar saya buat ngeyel. Enggak sak dek sak nyet tenda mau dipindah. Saya baru ngerti “oh gitu caranya. Kudu ngeyel. Kalau enggak ngeyel susah. Bayangin tenda segitu dipindahkan semua,” jelasnya.

Maklum, protokoler presiden membutuhkan banyak penyesuaian dibandingkan klien kalangan umum. Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga untuk menjalankan usaha serta mengembangkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya