SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) akan menggandeng organisasi masyarakat (ormas) Islam untuk memperkenalkan manfaat nuklir kepada masyarakat.

Kepala Bapeten, Jazi Eko Istianto, mengatakan selama ini masyarakat banyak yang tidak tahu manfaat nuklir. Kebanyakan hanya mengerti jika nuklir kerap mengeluarkan radiasi yang berbahaya bagi kesehatan, salah satunya penyakit kanker.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selama ini persepsi masyarakat cenderung negatif dengan nuklir. Makanya, kami saat ini menggandeng organisasi seperti NU [Nahdlatul Ulama] dan Muhammadiyah untuk mengomunikasikan dengan masyarakat terkait manfaat nuklir. Agar masyarakat tidak takut begitu mendengar kata-kata nuklir,” ujar Jaiz saat menggelar konferensi pers acara Bapeten Safety and Security Awards (BSSA) di Novotel Semarang, Rabu (10/10/2018).

Jaiz menyebutkan manfaat nuklir sebenarnya banyak bagi kelangsungan hidup manusia. Tenaga nuklir sering digunakan dalam bidang kesehatan, seperti mendiagnosa penyakit, industri besi baja, pertambangan, hingga pencarian sumber mata air.

“Jadi bisa dikatakan kalau nuklir itu aman. Selama ada Bapeten, nuklir aman,” kelakar Jaiz.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Senada juga diungkapkan Kepala Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Teguh Dwi Paryono.

Ia menilai saat ini energi nuklir sudah banyak digunakan di instansi pelayanan publik, seperti rumah sakit.

“Nuklir itu aman, enggak usah dijauhi tapi bisa diajak untuk interaksi. Kita secara tidak langsung, sudah sering berinteraksi dengan nuklir. Jadi enggak perlu ada yang ditakutkan,” tutur Teguh.

Teguh menambahkan Pemprov Jateng termasuk instansi yang banyak menggunakan energi nuklir dengan aman. Kadar radiasi nuklir yang ditemukan Bapeten di beberapa instansi pemerintahan di Jateng tergolong rendah. Atas pencapaian itu, Pemprov Jateng pun diganjar BSSA oleh Bapeten.

Jaiz menyebutkan ada 311 instansi, yang terdiri dari 147 instansi medik dan 167 instansi penelitian dan industri yang meraih BSSA.

Sedangkan BSSA tingkat provinsi diberikan kepada kepala daerah di enam provinsi, yakni Kalimantan Timur (Kaltim), Yogyakarta, Banten, Kepulauan Riau, Riau, dan Jateng.

“BSSA untuk kepala daerah ini sebagai apresiasi atas kinerja kepala daerah yang mendorong penggunaan nuklir secara baik. Mereka juga mendorong instansi untuk melakukan perizinan ke Bapeten terkait penggunaan nuklir,” beber Jaiz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya