SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN – Memilah sampah sesuai jenisnya belum menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Beragam sampah masih dibuang dalam satu tempat meski sudah disediakan tempat sampah terpisah antara organik seperti untuk sisa makanan dan anorganik seperti untuk plastik, kaca, dan kertas.

Hal itu yang dirasakan Ali Syauqi Bilfaqih, 17, pelajar kelas XII IPA 2 SMAN 1 Klaten. Ia masih kerap menemui pelajar yang membuang sampah tak sesuai jenis tempat sampah yang disediakan di sekolahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berawal dari keresahan tersebut, Ali berinisiatif mengembangkan media edukasi. Bermodal hobi robotik yang sudah ia tekuni sejak kelas 5 SD, pelajar yang tinggal di Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Klaten tersebut mulai membuat robot pemilah sampah sekitar Juni 2018 lalu.

Berukuran mungil, robot yang diberi nama Trash-Bo itu memiliki kemampuan membuang sampah ke tempat sampah sesuai jenisnya. Cara kerja robot sederhana. Cukup meletakkan sampah pada bagian atap berupa mika dilengkapi sensor yang menjadi wadah. Melalui sensor tersebut, robot secara otomatis berjalan melalui lintasan berbahan mika menuju wadah sesuai jenis sampah organik, anorganik, atau logam. Setelah menumpahkan sampah ke wadah, robot kembali ke posisi semula yakni di atas tempat sampah anorganik.

Kunci kemampuan robot terletak pada sensor yang mampu mendeteksi nilai tegangan masing-masing jenis sampah. Sampah jenis organik, anorganik, serta logam memiliki kemampuan menghantarkan listrik berbeda.

Sampah nonorganik bersifat isolator sehingga tidak bisa menghantarkan listrik. Organik masih bisa menghantarkan listrik namun masih memiliki nilai hambatan besar. Sementara, sampah jenis logam bersifat konduktor alias penghantar listrik yang baik. “Sebelum pembuatan itu memang risetnya pada penghitungan nilai hambatan sampah. Jadi memang sudah diukur variabelnya,” kata Ali saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (14/11/2018).

Untuk membuat robot tersebut, Ali harus berulang kali melakukan uji coba. Awalnya, atap robot yang dimanfaatkan untuk meletakkan sampah menggunakan kardus sebelum disempurnakan menggunakan mika. Robot itu ia kembangkan secara autodidak bermodal informasi yang ia dapatkan melalui internet. “Tetapi untuk ide, desain, hingga perakitan murni dari saya sendiri,” jelasnya.

Soal biaya membuat robot, Ali mengaku robot itu berbiaya Rp300.000. Uang berasal dari tabungannya. Meski berbiaya minim, berkat robot tersebut Ali berhasil meraih medali perak saat tampil dalam ajang kompetisi robot internasional di International Islamic University Malaysia, September 2018.

Ali mengatakan kemampuan robot masih terbatas mengangkut sampah maksimal seberat 500 gram. Sementara, proses pembuangan sampah dilakukan dengan meletakkan satu persatu jenis sampah di atap robot yang menjadi wadah sampah. “Masih dikembangkan agar tempat meletakkan sampah lebih kuat. Sementara deteksi sampah masih dilakukan dengan meletakkan satu per satu sampah. Insyaallah masih terus dikembangkan lagi,” katanya.

Ali mengaku dalam waktu dekat menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan penjualan dan pelatihan robot di Jogja. Melalui kerja sama itu, Trash-Bo bakal dikembangkan lebih mutakhir. Rencananya, robot bakal dikembangkan menjadi media edukasi dengan sasaran sekolah-sekolah berpredikat Adiwiyata, sekolah yang peduli lingkungan.

Kepala SMAN 1 Klaten, Kawit Sudiyono, menjelaskan saat kali pertama masuk ke SMAN 1 Klaten keahlian Ali membikin robot sudah diketahui sekolah. Dari hal itu, pengurus sekolah menggulirkan ekstrakurikuler robotik dengan mendatangkan instruktur. “Ini sudah tahun ketiga dan berjalan setiap Jumat. Untuk perkembangannya, jumlah siswa yang ikut tidak banyak tetapi perkembangannya sangat membanggakan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya