SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pengalaman gigi lepas terkadang membuat anak trauma karena gusi berdarah. Apalagi jika penyembuhannya harus ditangani oleh dokter. Anak akan semakin takut.

Biasanya, ketakutan akan sakit dan disuntik menghantui pikiran anak sebelum diajak ke dokter. Untuk itu, orangtua wajib memberikan pemahaman lewat cerita menarik perihal dokter gigi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memang, seringkali anak dipengaruhi oleh pengertian bahwa dokter gigi identik disuntik, tapi jika sudah dibiasakan secara berkala sejak kecil anak tidak akan takut,” tutur psikolog anak, Hasanah Safriyani kepada Harian Jogja, Rabu (14/9) siang.

Ekspedisi Mudik 2024

Tanpa pengenalan sejak dini dan pemeriksaan berkala, ketika gigi sudah goyah dan harus dicabut anak akan mengalami ketakutan luar biasa. Pasalnya, meskipun di Puskesmas diberikan penghilang rasa sakit, tapi setelah itu rasa sakit akan muncul kembali.

Manurut Hasanah, anak perlu dikenalkan dengan dokter gigi meski kondisi gigi sedang sehat. Orangtua perlu menceritakan sesuatu yang menarik atau memperlihatkan tayangan video soal kesehatan gigi supaya lebih menenangkannya. Anak juga perlu diberi wawasan luas soal gigi, bukan malah ditakut-takuti.

Jika orangtua tidak tahu soal gigi, bisa membeli buku atau mencari informasi di internet. Yang penting, menurut Hanasah, orangtua tidak menakuti anak dengan mengancamnya sehingga menumbuhkan kesan dokter gigi itu menakutkan. “Anak perlu diramahkan dan dikenalkan dengan sesuatu yang berbau medis sejak usia dini,” imbuh Hasanah.

Pengetahuan tentang gigi juga perlu diberikan kepada anak di sekolah. Kadang ada tipe anak cengeng yang menangis saat giginya tanggal di sekolah. “Guru bisa memberitahukan bahwa gigi susu yang tanggal akan tumbuh kembali, itu adalah proses yang wajar,” jelas Hasanah yang saat ini menjabat sebagai Direktur Early Childhood Care & Development Resource Center (ECCD-RC).

Guru juga dituntut memberikan rasa aman supaya anak lebih tenang meskipun orangtuanya tidak berada di dekatnya. Jika perlu, guru mengajak anak ke Puskesmas saat giginya lepas jika di UKS peralatannya tidak memadai. (Wartawan Harian Jogja/Tri Wahyu Utami)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya