SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibu menyusui. (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Tak sedikit ibu mengalami kebingungan kapankah waktu yang tepat untuk berhenti menyusui buah hati? Karena setiap anak berbeda-beda, mungkin ada anak umur 1 tahun sudah disapih, namun masih ada yang masih minum air susu ibu (ASI).

Nah tips parenting kali ini membahas tanda-tanda bahwa ibu sudah siap berhenti menyusui si kecil. Apa saja? Simak terus ulasannya di sini ya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menyapih atau berhenti menyusui buah hati bukanlah perkara mudah. Menyapih biasanya terjadi secara alami dan bertahap seiring bertambahnya usia anak. Umumnya, ibu dapat menyapih anak yang mulai menginjak usia 2 tahun.

Dokter dari klikdokter.com Dyah Novita Anggraini mengatakan ibu perlu ingat bahwa menyapih adalah proses menyambut anak untuk tumbuh mandiri. “Menyapih bisa dilihat dari usia anak. Kalau anak sudah di atas 2 tahun ibu sudah harus siap-siap untuk proses menyapih. Selain itu, ibu sendiri harusnya sudah siap,”  tutus Dyah Novita seperti mengutip laman klikdokter.com, Senin (31/5/2021).

Baca Juga:  Perlukah Tes Antibodi Covid-19 Setelah Divaksin? Simak Penjelasannya

Lantas, apa saja tanda-tanda ibu sudah siap untuk berhenti menyusui bayinya?

1. Pasokan ASI menurun

Tanda pertama ibu siap berhenti menyusui adalah jumlah ASI berkurang. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa ibu lakukan untuk meningkatkan suplai ASI. Di antaranya dengan menyusui lebih sering, menawarkan kedua payudara selama menyusui, dan menghindari penggunaan empeng.

Apabila semua itu sudah dilakukan namun pasokan ASI untuk bayi tetap belum tercukupi, maka Anda harus mempertimbangkan untuk melakukan proses menyapih. Ibu juga bisa mengganti pemberian ASI dengan susu formula agar nutrisi anak tetap tercukupi.

2. Anak mulai aktif bermain

Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita, tanda anak yang sudah siap disapih adalah menjadi lebih aktif bermain dan tidak lagi fokus menyusu. Biasanya, anak mulai aktif bermain pada usia 6 bulan atau 1 tahun.

“Bisa terlihat kalau anak menyusunya hanya cari kenyamanan saja, misal mau tidur hanya hisap-hisap sebentar puting dan tidak lagi mencari untuk menyusu," kata Dyah Novita

3. Anak berusia 1 tahun

Melansir dari Baby Gaga, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak. Setelah 6 bulan, bayi diperbolehkan untuk mengonsumsi Makanan Pendamping ASI atau MPASI.

Namun, kebanyakan ibu masih menyusui bayinya sampai menginjak usia satu tahun lebih. Setelah berusia satu tahun, ibu harus bersiap berhenti menyusui agar si kecil tidak ketergantungan ASI dan bisa tumbuh lebih mandiri.

Baca Juga: Ibunda Hamil di Usia 50 Tahun, Celine Evangelista Disebut Belum Tahu

4. Anak lebih tertarik pada makanan

Pada saat MPASI pertama kali, mungkin si kecil tidak langsung bisa menerima makanan dengan mudah. Tetapi seiring berjalannya waktu, anak akan terbiasa dan menikmati makanan yang dibuatkan oleh Anda. Hal itu bisa menjadi tanda bahwa ibu sudah siap berhenti menyusui.

Kendati sudah bisa mengonsumsi makanan padat, ibu tetap harus memberikan susu tambahan, seperti susu formula, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

5. Ibu mengonsumsi obat-obatan tertentu

Mengonsumsi obat jenis apa pun diketahui dapat memengaruhi produksi ASI dan menimbulkan efek samping kepada bayi. Contoh obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi saat masa menyusui adalah:

- Aspirin
- Kodein
- Pseudoefedrin (dapat menurunkan suplai ASI)
- Fenilefrin
- Fenilpropanolamin
- Guaifenesin
- Obat-obat lain yang memiliki efek samping kantuk
Apabila zat obat tersebut masuk ke dalam ASI, tubuh bayi belum tentu bisa menoleransi dosis dan efek sampingnya. Oleh sebab itu, jika ibu diwajibkan mengonsumsi obat tertentu, maka ibu juga harus berhenti menyusui bayi.

Baca Juga: Ini Risiko Hamil di Usia 50 Tahun Seperti Ibunda Celine Evangelista

6. Kelelahan saat menyusui

Menyusui bisa membuat beberapa ibu merasa lelah. Menyusui juga dapat menyebabkan cadangan vitamin dan mineral tubuh ibu, seperti kalsium, menurun.

Menurut National Institutes of Health, ibu bisa kehilangan antara 3 dan 5 persen massa tulang selama menyusui. Namun, kekuatan massa tulang ibu umumnya akan kembali membaik setelah mereka menyapih.

Oleh karena itu, ketika ibu mengalami kelelahan parah karena menyusui, cobalah pertimbangkan untuk menyapih anak dan memberikannya susu formula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya