SOLOPOS.COM - Sumanto, pemilik Manto Muffler di Jl Adisumarmo, Gawanan, Colomadu, Karanganyar, menunjukkan beberapa koleksi knalpot racing karyanya, belum lama ini. (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)


Sumanto, pemilik Manto Muffler di Jl Adisumarmo, Gawanan, Colomadu, Karanganyar, menunjukkan beberapa koleksi knalpot racing karyanya, belum lama ini. (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

Knalpot racing dikenal akrab dengan pecinta sepeda motor kencang alias balap. Bahkan knalpot jenis ini sempat mengalami masa booming. Bukan hanya masyarakat kota, penduduk desa lazim menggunakan knalpot dengan suara memekakkan telinga ini. Kelebihan knalpot ini adalah free flow alias tanpa sekat sehingga mampu mendongkrak akselerasi dan kecepatan si kuda besi.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Pemilik Manto Muffler, bengkel spesialisasi knalpot, Sumanto, menjelaskan, pembuatan knalpot racing tidak bisa sembarangan. Melainkan tetap harus berpijak pada optimalisasi fungsi dan prinsip knalpot sehat. Contohnya, sangat tidak realistis membuat knalpot dengan desain moncong buang ke arah depan kendaraan. Kreativitas pembuatan knalpot tidak boleh menabrak prinsip-prinsip dasar tersebut.

Seperti yang dilakoni Sumanto selama membuat knalpot pesanan customer. Dia selalu memperhatikan aspek desain atau bentuk knalpot yang paling cocok dengan karakteristik mesin. Sedangkan untuk bahan yang digunakan, Sumanto menyesuaikan permintaan customer. Bahan yang biasa dia gunakan untuk membuat knalpot adalah stainless steel, galvanis dan pelat besi. Semakin tipis bahan akan membuat suara yang dihasilkan semakin nyaring.

Supaya awet atau tahan lama Sumanto menyarankan pemilik kendaraan rajin mengecek kondisi knalpot. Utamanya bila suara knalpot sudah berubah dari suara yang keluar pada awal pemakaiannya. Jika kondisi ini terjadi, periksalah bagian glasswool pada silencer knalpot. Glasswool yang terbuat dari bahan serat-serat kaca ini berfungsi sebagai filter atau peredam suara.

Bila kondisinya sudah tidak bagus, ganti dengan glasswool baru yang bisa didapat dari toko aksesori terdekat. Harga glasswool relatif murah, berkisar antara Rp2.000 hingga Rp22.500. Biasanya suara knalpot racing mulai berubah bila sudah digunakan sekitar satu bulan.

“Tapi bila kondisi mesin sudah dimodifikasi, dalam dua pekan kondisi knalpot harus diperiksa. Sebab kondisi glasswool akan lebih cepat memburuk sehingga perlu diganti,” ungkap Sumanto, beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, perawatan lain knalpot racing adalah “pembakaran”. Tujuannya menghilangkan kerak atau sisa-sisa oli di dinding knalpot bagian dalam. Untuk membakar knalpot sangat dianjurkan dilakukan oleh kru bengkel spesialisasi knalpot. Bahaya lain yang mengintai knalpot adalah air. Sebab bisa menyebabkan knalpot cepat hancur.

“Selalu lap knalpot dengan kain supaya air tidak mengendap dan membuat knalpot cepat rusak,” saran dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya