SOLOPOS.COM - Ilustrasi minum (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Air minum isi ulang saat ini menjadi salah satu pilihan masyarakat.  Namun tak semua depot penyedia layanan itu terbukti sesuai standar atau tidak.

Bahkan jika kita mengonsumsi air minum isi ulang dari depot yang tidak layak justru bisa menjadi sumber penyakit. Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi BRI Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 25% Selama Ramadan dan Lebaran 2024

Menurut peneliti dari Universitas Padjadjaran, Bandung,  Sri Yusniati I Sari, untuk mengetahui air minum isi ulang berkualitas penting memperhatikan jarak depot air minum dengan saluran pembuangan air.

“Jika terlalu dekat yakni kurang dari 10 meter, sumber air bisa tercemar oleh limbah rumah tangga, limbah industri dan logam berat. Air dari sumber tersebut juga dapat terkontaminasi bakteri berbahaya, seperti Pseudomonas, Klebsiella, Enterobacter, Salmonella, dan E coli,” bebernya sebagaimana mengutip detikcom, Jumat (23/4/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Awas! Ada Risiko Pemakaian Putih Telur untuk Masker Wajah

Ia juga menegaskan agar masyarakat perlu mempertanyakan sertifikasi setiap depot untuk mengetahui apakah air tersebut aman dan berkualitas. Sertifikat tersebut umumnya menandakan air sudah sesuai standar Kementerian Kesehatan.

Berikut ini sederet bahaya yang mengintai seperti melansir laman Klikdokter :

1. Infeksi saluran cerna

Salah satu bahaya di balik air minum  isi ulang adalah infeksi saluran cerna. Jika peralatan yang ada pada depot air minum isi ulang, termasuk botol atau galon yang digunakan sebagai wadah, tidak dibersihkan dengan baik, kemungkinan bakteri Escherichia coli (E. Coli) untuk mengontaminasi menjadi makin tinggi.

Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran cerna, yang bergejala mual, muntah, atau diare.

2. Keracunan

Bahaya lainnya di balik air minum isi ulang adalah keracunan.  Bisa jadi sumber air yang digunakan oleh depot tidak jelas keberadaannya. Hal ini membuat kualitas air tidak benar-benar terjamin, dapat mengandung virus atau bakteri berbahaya, sehingga risiko keracunan juga akan semakin tinggi.

Baca Juga: Kelompok Wanita Ini Tidak Boleh Minum Pil KB, Siapa Saja?

3. Penyakit berbahaya lainnya

Air yang tersimpan di depot sering terpapar sinar matahari. Bilasudah tercemar, bakteri atau mikroba lain yang ada di dalam air semakin mudah berkembang. Keadaan ini pada akhirnya akan meningkatkan sederet penyakit berbahaya, seperti tifus, disentri, hepatitis, dan lainnya.

Nah agar aman untuk kesehatan tubuh, perhatikan tips berikut ini terlebih dahulu:

1. Pastikan air minum isi ulang tersebut telah memenuhi persyaratan higiene sanitasi dari Menteri Kesehatan.

Persyaratan ini mengatur berbagai hal, antara lain lokasi, peralatan, dan pekerja yang menangani pengelolaan air.

Baca Juga: Mengenal Duck Syndrome, Gangguan Psikologis pada Orang Dewasa Muda

Depot yang baik akan mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi serta wajib memasangnya di lokasi yang mudah terbaca oleh konsumen.  Belilah di depot yang sudah memiliki sertifikat resmi.

2. Jika curiga air tercemar, Anda dapat merebusnya hingga benar-benar matang. Pastikan Anda tidak menyimpannya di wadah yang sama.

3. Hindari minum air yang terasa aneh atau mengeluarkan aroma tengik. Dua kondisi tersebut merupakan tanda bahwa air minum isi ulang yang Anda beli sudah tercemar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya