SOLOPOS.COM - Ilustrasi gangguan sistem imun. (creative-diagnostics.com)

Solopos.com, SOLO — Ada sederet penyakit yang disebabkan oleh gangguan atau disfungsi sistem imun dalam tubuh. Sebuah penelitian imunologi menemukan sekaligus berupaya mencari terapi penyembuhan untuk gangguan imunitas tersebut.

Hasilnya, ada beberapa jenis penyakit terkait disfungsi sistem imun yang bisa diatasi dengan pendekatan imunologi, seperti dikutip Solopos.com dari Alodokter.com.

1. Alergi

Alergi merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat atau benda tertentu yang dianggap berbahaya. Orang yang menderita alergi akan mengalami gejala saat bersentuhan dengan bahan pemicu alergi (alergen). Gejala dari reaksi alergi bisa berupa bersin, ruam kulit yang gatal, hingga sesak napas.

Alergi bisa dicegah dengan menghindari zat pemicunya. Jika sudah timbul keluhan, alergi bisa diatasi dengan mengonsumsi obat tertentu. Namun dengan adanya perkembangan imunologi, reaksi alergi dapat diredakan dengan imunoterapi alergen.

Baca juga: Tidak Hanya Kecantikan, Ternyata Ini Manfaat Lain Akupunktur Medik

2. Asma

Asma adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peradangan pada saluran napas saat terpapar bahan atau zat tertentu. Peradangan ini menyebabkan saluran napas menyempit, yang kemudian memicu terjadinya sesak napas.

Asma bisa ditangani dengan berbagai cara, antar lain menghindari pemicu asma, menggunakan obat asma saat serangan asma muncul, dan menjalani imunoterapi. Imunoterapi yang digunakan untuk asma bekerja layaknya imunoterapi alergi, yaitu “melatih” sistem imun untuk lebih kebal terhadap zat pemicu alergi.

3. Kanker

Kanker menyebabkan tidak terkontrolnya pertumbuhan sel-sel di dalam tubuh. Pertumbuhan yang tidak terkontrol ini akan merusak organ dan sistem dalam tubuh, sehingga mengancam nyawa penderitanya.

Kanker dapat diatasi dengan berbagai cara, dan salah satunya adalah dengan memanfaatkan imunologi, yaitu imunoterapi kanker. Imunoterapi kanker dilakukan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.

4. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Beberapa contoh penyakit autoimun adalah penyakit Crohn, lupus eritematosus sistemik (SLE), rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis.

Penyakit autoimun tidak bisa disembuhkan, dan belum ada pilihan imunoterapi yang benar-benar efektif untuk menanganinya. Namun, penyakit autoimun bisa dikontrol dengan pemberian obat tertentu, seperti obat imunosupresan.

Baca juga: Varian Baru Covid-19 Omicron, Gejala dan Pencegahannya

Untuk mendeteksi masalah atau gangguan pada sistem kekebalan tubuh, diperlukan pemeriksaan imunologi atau tes imunologi. Beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan antara lain, tes antibodi.

Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah atau air liur. Dalam beberapa kasus, tes ini dapat menentukan diagnosis penyakit tertentu. Jika pemeriksaan terhadap antibodi untuk suatu penyakit memberikan hasil positif, maka artinya orang tersebut sedang atau pernah menderita penyakit tersebut. Pemeriksaan antibodi umumnya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit infeksi dan penyakit autoimun.

Tes antigen. Antigen adalah bagian dari virus atau bakteri yang dapat memicu munculnya respons imun. Bisa dilakukan menggunakan sampel darah, misalnya untuk mendeteksi antigen dari virus HIV.

Di indonesia, imunologi merupakan cabang ilmu kedokteran penyakit dalam. Anda bisa mendapatkan layanan ini di Poli Penyakit Dalam RS JIH Solo Jl. Adi Sucipto No. 118 Jajar, Solo. Anda bisa menghubungi telepon (0271) 7469100 atau WhatsApp 081911500805.

 

 

Rekomendasi
Berita Lainnya