SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan (wallconvert.com)

Peralihan musim dari kemarau ke penghujan sudah melanda Wilayah DIY

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, SLEMAN– Peralihan musim dari kemarau ke penghujan sudah melanda Wilayah DIY. Masyarakat diminta waspada selama pancaroba ini.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY Djoko Budiono mengatakan, saat ini wilayah DIY memasuki musim pancaroba.

Peralihan musim tersebut sesuai dengan prediksi yang dibuat oleh BMKG DIY di mana pada dasarian ketiga September hingga Oktober kedua wilayah DIY akan masuk pancaroba.

“Selama pancaroba memang hujan tidak merata atau sifatnya lokal. Paling banyak hujan terjadi sore hari menjelang malam,” jelasnya kepada Harianjogja.com, Senin (25/9/2017).

Masuknya masa peralihan tersebut sudah terasa. Dalam dua hari terakhir, misalnya, wilayah DIY sudah diliputi mendung dan hujan dengan intensitas kecil hingga sedang. Hal itu menjadi ciri-ciri musim pancaroba setiap hari. Bahkan, hujan yang turun akan disertai dengan terbentuknya awan cumulonimbus yang perlu diwaspadai masyarakat.

“Hujan yang turun dapat juga disertai dengan petir dan angin kencang. Durasinya juga pendek antara 1-3 jam saja,” kata Djoko.

Sebelumnya, BMKG DIY merilis peringatan dini kekeringan di wilayah DIY. Kekeringan tersebut merupakan kekeringan meteorologis di mana curah hujan akan berkurang pada suatu daerah tertentu dari keadaan normal dalam waktu lama.

Di wilayah Sleman, beberapa wilayah yang masuk kekeringan meteorologis ini meliputi wilayah Maguwo, Depok, Sleman, Tridadi, Prambanan, Tempel, Seyegan, Godean, Gamping, Pakem dan Ngempak.

“Kami akan lakukan update data untuk wilayah kekeringan meteorologis ini pada Oktober mendatang. Nanti akan ketahuan daerah-daerah mana saja yang sudah hujan dan belim ada hujan,” katanya.

Sementara itu, BPBD Sleman sampai saat ini masih menfokuskan diri untuk mendistribusikan air bersih bagi sejumlah wilayah. Salah satunya bagi warga Dusun Sembung Balecatur Gamping. Pasalnya rata-rata sumur warga mengalami penurunan debit air. “Kami kirimkan dua tangki truk berisi air bersih ke lokasi tersebut,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya