SOLOPOS.COM - Menpan RB Tjahjo Kumolo (Detik.com)

Solopos.com, SOLO-Sebelum meninggal dunia, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo dikabarkan menjalani perawatan intensif atas penyakit infeksi paru-paru, kenali penyakit ini. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Berdasarkan kabar yang beredar, dia mengalami infeksi paru-paru. Lantaran terbaring sakit, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD untuk menggantikan Tjahjo Kumolo. Beberapa waktu lalu, kondisinya sempat membaik. Namum dia tetap diharuskan menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sampai meninggal dunia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kenali pneumonia atau infeksi paru-paru seperti diidap Tjahjo Kumolo. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, dan jamur. Ketika kamu mengidap pneumonia, kantung udara kecil di paru-paru meradang dan dapat mengisi dengan cairan atau bahkan nanah.

Baca Juga: Menpan RB Tjahjo Kumolo Dirawat di Rumah Sakit, Begini Kondisinya

Mengutip laman halodoc.com pada Jumat (1/7/2022), pneumonia dapat berkisar dari infeksi ringan hingga serius atau mengancam jiwa dan kadang-kadang dapat menyebabkan kematian. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, lebih dari 50.000 orang di Amerika Serikat meninggal karena pneumonia pada tahun 2015. Selain itu, pneumonia adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia untuk anak di bawah 5 tahun.

Pneumonia dapat menyerang siapa saja. Tetapi ada beberapa risiko yang meningkat untuk mengembangkan infeksi parah atau yang mengancam jiwa. Umumnya, mereka yang berisiko paling besar memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah atau kondisi atau faktor gaya hidup yang mempengaruhi paru-paru mereka.

Orang-orang yang berisiko lebih tinggi untuk memiliki kasus pneumonia yang serius atau mengancam jiwa termasuk:

– Anak-anak di bawah 2 tahun
– Orang dewasa berusia 65 dan lebih tua
– Orang-orang yang dirawat di rumah sakit, terutama jika mereka telah menggunakan ventilator
– Individu dengan penyakit atau kondisi kronis, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis, atau diabetes
– Orang dengan sistem kekebalan yang melemah karena kondisi kronis, kemoterapi, atau transplantasi organ
– Perokok

Gejala pneumonia mungkin lebih ringan atau lebih halus di banyak populasi berisiko. Ini karena banyak kelompok berisiko memiliki sistem kekebalan yang lemah atau kondisi kronis atau akut. Karena itu, orang-orang ini mungkin tidak menerima perawatan yang mereka butuhkan sampai infeksi menjadi parah. Sangat penting untuk mengetahui perkembangan gejala apa pun dan mencari perhatian medis segera.

Baca Juga: Innalillahi, Menpan-RB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia

Selain itu, pneumonia dapat memperburuk kondisi kronis yang sudah ada sebelumnya, terutama pada jantung dan paru-paru. ini dapat menyebabkan penurunan kondisi yang cepat. Kebanyakan orang akhirnya sembuh dari pneumonia. Namun, angka kematian 30 hari adalah 5 hingga 10 persen dari pasien yang dirawat di rumah sakit. Bisa sampai 30 persen pada mereka yang dirawat di perawatan intensif.

Setelah kenali infeksi paru-paru seperti diidap Tjahjo Kumolo, ada beberapa gejala pneumonia yang perlu diketahui:

– Suhu tubuh abnormal, seperti demam dan kedinginan atau suhu tubuh lebih rendah dari normal pada orang dewasa yang lebih tua atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
– Sesak napas atau kesulitan bernapas
– Batuk, mungkin dengan lendir atau dahak
– Sakit dada saat kamu batuk atau bernapas
– Kelelahan
– Kebingungan, terutama pada orang dewasa yang lebih tua
– Mual, muntah, atau diare

Baca Juga: Profil Tjahjo Kumolo: Lahir di Solo & Meninggal di Jakarta

Kita dapat membantu mencegah infeksi pneumonia yang serius atau mengancam jiwa dengan melakukan hal berikut:

1. Memantau Kesehatan.

Waspadai gejala yang mengkhawatirkan, terutama jika kamu memiliki faktor risiko. Juga, ingat bahwa pneumonia juga dapat mengikuti infeksi pernapasan lainnya, jadi waspadai gejala baru atau yang memburuk jika kamu sudah atau baru-baru ini sakit.

2. Mendapatkan Vaksinasi.

Banyak vaksin dapat membantu mencegah infeksi yang berpotensi menyebabkan pneumonia. Ini termasuk pneumokokus, influenza, Haemophilus influenzae (Hib), pertussis, campak, dan varisela.

3. Mempraktikkan kebersihan yang baik

4. Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah menggunakan kamar mandi, sebelum makan, sebelum menyentuh tangan, wajah, dan mulut

5. Gunakan pembersih tangan jika sabun tidak tersedia.
6. Menjalani gaya hidup sehat
7. Hindari merokok dan pastikan sistem kekebalan tubuh ditingkatkan melalui olahraga teratur dan diet sehat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya