SOLOPOS.COM - Ketahui dampak pada korban pelecehan seksual sesama jenis. (Ilustrasi/Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Pelecehan seksual bisa saja terjadi pada sesama jenis seperti  kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan Presiden BEM SV UNS Solo berinisial AYA, kenali dampaknya pada korban. Sebagaimana diketahui kasus itu menjadi viral setelah diunggah pengguna akun Twitter, @promaagbos, Jumat (7/10/2022).

Pengguna akun tersebut dalam posisi sebagai saksi yang telah mendapatkan persetujuan dari para korban untuk mengunggah cerita kejadian tersebut.  Ada tiga korban dugaan pelecehan seksual oleh Presbem SV UNS Solo yang bersedia ceritanya diangkat. Mereka disebutkan tidak hanya mengalami pelecehan seksual secara fisik tapi juga dugaan fitnah dan pencemaran nama baik. Pelaku diketahui menyebarkan kebohongan dan memanipulasi cerita tentang para korban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepada teman-temannya, pelaku diduga bercerita bahwa ia memiliki hubungan sesama jenis dengan para korban dan bahwa mereka telah melakukan perbuatan yang tidak-tidak atas dasar suka sama suka. Dalam utas yang dibuat pengguna akun @pramaagbos, para korban membantah cerita pelaku.

Baca Juga: Viral Pelecehan Seksual Sesama Jenis, Pelaku Diduga Presiden BEM SV UNS Solo

Ekspedisi Mudik 2024

Dikutip dari klikdokter.com pada Minggu (9/10/2022), menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, dampak pelecehan seksual yang dilakukan baik oleh lawan jenis ataupun sesama jenis dapat memiliki efek jangka panjang pada mental korban.  “Dilecehkan oleh siapa pun, baik sesama jenis atau bukan, bisa berdampak ke kesehatan mental. Karena, tindakan pelecehan itu suatu tindakan yang tidak menyenangkan dan bisa menimbulkan trauma bagi si korban, sehingga ada pengaruh ke kesehatan mental korban,” jelas Ikhsan.

Tips parenting kali ini membahas sejumlah dampak pelecehan seksual baik sesama jenis maupun lawan jenis terhadap korban berikut ini:

1. Mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Melansir NBC News US, dr. Colleen Cullen, seorang psikolog klinis berlisensi, mencatat diagnosis paling umum bagi korban pelecehan seksual adalah depresi, kecemasan, dan bahkan gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD).

Pengalaman pelecehan seksual dapat memicu gejala depresi dan kecemasan yang baru bagi korban. Keadaan ini juga dapat memperburuk kondisi depresi yang sebelumnya mungkin telah dimiliki korban.  Meskipun depresi terdahulu telah berhasil dikendalikan atau diatasi, gejalanya bisa muncul kembali saat korban menerima tindakan pelecehan seksual lagi.

Baca Juga: Presiden BEM SV UNS Solo Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Ini Kata Satgas PPKS

Dokter Cullen menambahkan gejala PTSD bisa terjadi terutama jika pelecehan tersebut mengarah pada kekerasan, ancaman, atau penyerangan.

2. Berdampak pada Harga Diri

Pelecehan seksual di tempat kerja dapat menimbulkan kecemasan, serangan panik, dan menangis tanpa sebab setiap kali ingin berangkat kerja.  Hal ini menunjukkan pelecehan seksual dapat menimbulkan efek buruk pada kesehatan mental jangka panjang. Korban pelecehan baik sesama jenis ataupun lawan jenis di kantor dapat memiliki perasaan malu dan harga diri rendah.

“Merasa tidak percaya diri dan merasa diri tidak berharga. Membuat korban jadi menyalahkan diri sendiri, karena merasa tidak dapat melindungi diri dan wajar untuk diperlakukan demikian,” ucap Ikhsan.

3. Mengalami Stres

Dampak lainnya pelecehan seksual pada korban adalah dapat menunjukkan gejala stres akut.  Bagi beberapa orang, dampak pelecehan seksual mungkin dapat menghilang seiring waktu melalui dukungan sosial dan perawatan.

Baca Juga: Begini Cara Cegah Anak dari Pelecehan Seksual

Namun, ada pula beberapa orang yang bisa sangat tertekan, sehingga pekerjaan dan kehidupan sehari-hari benar-benar terganggu. Pada akhirnya hal ini dapat membuat korban mengalami trauma.

4. Mengalami Depresi

Menurut Ikhsan, salah satu dampak pelecehan sesama jenis dapat menimbulkan perasaan khawatir akan mengalami hal serupa lagi. Kemudian, kondisi ini bisa menimbulkan depresi. Sebab, banyak korban pelecehan seksual yang memendamnya sendiri.

“Mereka bisa mengalami depresi jika terus dipendam. Karena, mengalami pelecehan itu bisa sebagai suatu tekanan yang besar bagi si korban. Apalagi misalnya dilakukan sesama jenis, mungkin mereka malu atau takut tidak dipercaya atau bahkan takut diejek,” ungkap Ikhsan.

5. Memengaruhi Kesehatan Fisik

Orang yang menderita depresi akibat pelecehan seksual juga bisa mengembangkan masalah kesehatan fisik.  Contohnya, mengalami nyeri otot, sakit kepala, atau bahkan masalah kesehatan fisik kronis seperti tekanan darah tinggi dan gangguan gula darah.

Baca Juga; Satgas PPKS Tunggu Laporan Korban Dugaan Pelecehan Seksual Presbem SV UNS Solo

Pada dasarnya, kondisi pikiran dan kesehatan fisik berkaitan erat. Bagian otak yang memproses emosi (termasuk stres) berhubungan langsung dengan fungsi seperti detak jantung dan pernapasan.  Oleh sebab itu, stres dapat berpengaruh pada fungsi kardiovaskular, penyakit autoimun, dan fungsi metabolisme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya