SOLOPOS.COM - Dua siswi SMP berboncengan tanpa menggunakan helm di Jl. Setia Budi, Banyumanik, Kota Semarang, Jateng, Selasa (28/2/2017). (Facebook.com-Arrow Merpati)

Kenakalan remaja siswi SMP yang berbocengan motor membuat sejumlah netizen merasa ngeri.

Semarangpos.com, SEMARANG – Dua siswi sekolah menengah pertama (SMP) kedapatan berboncengan sepeda motor di Jl. Setia Budi, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (28/2/2017). Kedua siswi pelaku kenakalan remaja karena secara sengaja mengabaikan peraturan lalu lintas itu membuat netizen ngeri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perhatian warga dunia maya, Internet, itu terarah kepada kedua anak baru gede (ABG) itu setelah foto mereka diunggah ke grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) oleh pengguna akun Arrow Merpati. Netizen pun lalu bersahut-sahutan memberikan komentar.

Pasalnya, kedua siswi SMP pelaku kenakalan remaja itu diyakini belum cukup usia untuk memiliki surat izin mengemudi (SIM). Mereka juga tampak berboncengan tanpa menggunakan helm. Padahal jalur jalan yang mereka lalui adalah jalur lintasan cepat yang kerap dilewati bus antarprovinsi berkecepatan tinggi.

Gur semelangku, menowo ono kedadean seng gak disenengi. Nubruk utowo ketubruk opo kepleset gediang [Saya hanya khawatir jika saja terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Menabrak atau ditabrak atau hanya terpeleset kulit pisang],” tulis pengguna akun Facebook Arrow Merpati.

“Ngeri ya om. Padahal jalur cepat. Truk bus mobil pada kenceng di jalan itu. Kok ya nekat men, hedeh,” timpal pengguna akun Facebook Tio D’phonk.

Sementara itu, netizen lain justru menyalahkan orang tua kedua siswa SMP yang terang-terangan melanggar peraturan lalu lintas itu. Mereka dianggap tak becus memberikan pengarahan kepada anak-anak baru gede (ABG) itu agar terhindar dari kenakalan remaja.

Kui yo salahe wong tuone juga ora mung anake bocah durung wayahe cekeli motor kok yo wes dicekeli [Itu salah orang tuanya, anak belum cukup umur sudah diberi sepeda motor],” tulis pengguna akun Facebook Widi Astuti Indah.

Sejumlah netizen lain menyatakan kejadian seperti itu sudah biasa terjadi di sejumlah daerah di Kota Semarang. Kenyataannya, kini banyak siswa siswi SMP yang seharusnya belum diperbolehkan mengendarai sepeda motor namun sudah berkeliaran bahkan kebut-kebutan di jalur jalan padat lalu lintas kendaaan di Semarang.

Para pengguna Internet di MIK Semar itu lantas berharap para orang tua dapat memberikan pengarahan yang tepat kepada putra-putri mereka, terlebih lagi anak yang menginjak usia remaja. Menurut sebagian netizen MIK Semar, mereka yang masih remaja rawan dipengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan yang akhirnya menjadi tindak kenakalan remaja, salah satunya adalah mengendarai sepeda motor tanpa helm di jalur jalan ramai kendaraan seperti yang dilakukan kedua siswi SMP di Kota Semarang tersebut. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya