SOLOPOS.COM - Sudarno, Kepala Sekolah SDN Kradinan 2 Madiun, meminta siswa bersiap upacara, Senin (7). (Irawan Sapto Adhy/JIBI/Madiunpos.com)

Kenakalan pelajar di Kulonprogo membuat orang tua khawatir

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sejumlah orang tua dan wali siswa kelas I SD Negeri Brosot, Galur, Kulonprogo mendatangi sekolah untuk menyampaikan aspirasi, Sabtu (25/2/2017). Mereka mengeluhkan anaknya telah menjadi korban kenakalan salah satu peserta didik dan meminta sekolah bertindak tegas.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Salah satu wali bernama Galih Murdi mengungkapkan belasan siswa kelas I telah menerima perlakuan kasar dari seorang siswa berinisial YS. Hal itu diketahui pada orang tua dan wali setelah sebagian korban mengadukan apa yang mereka alami.

“Kami datang ke sekolah karena ada salah satu siswa yang kenakalannya sudah berlebihan,” kata Galih.

Galih memaparkan, YS disebut kerap melakukan tindak kekerasan, seperti menendang dan memukul. Dia juga meminta uang saku dari teman sebayanya secara paksa. Kenakalan itu terjadi berulang kali sehingga membuat orang tua khawatir karena anaknya tidak bisa bersekolah dengan tenang. Salah satu korban bahkan merasa trauma dan enggan sekolah karena takut.

Sekolah sebenarnya telah mencoba menyelesaian permasalahan tersebut. Namun, Galih menilai upaya itu kurang efektif. Upaya sekolah tidak membuat YS jera dan tetap berbuat nakal. “Kami minta sekolah tegas karena sudah banyak korban dan belum ada efek jera,” ujar Galih.

Sementara itu, Kepala SD Negeri Brosot, Sudariyah mengaku telah menerima laporan mengenai YS yang suka menjahili temannya, termasuk memintai uang. Sekolah kemudian menindaklanjuti dengan memanggil orang tua YS. YS juga mendapatkan pengawasan intensif, baik saat jam pembelajaran maupun istirahat.

“Ada umpan balik yang positif dan dia [YS] sudah mengembalikan uang tersebut kepada anak-anak yang pernah dimintai,” ungkap Sudariyah.

Menurut Sudariyah, YS memang anak yang aktif dan lincah. Meski begitu, kenakalan YS dinilai masih wajar. Sekolah terus berusaha memberikan pendampingan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal itu selaras dengan tugas sekolah untuk membentuk karakter siswa menjadi lebih baik. Hanya saja, upaya tersebut jelas membutuhkan proses dan waktu.

Sudariyah kemudian ingin mengundang semua orang tua dan wali kelas I untuk bermusyawarah dan menemukan solusi untuk memecahkan permasalahan itu bersama-sama. Pertemuan itu direncananakan terlaksana dalam waktu dekat. “Sekolah ingin mengundang semua wali dan mendapat langkah terbaik untuk mengatasi ini,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya