SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sekitar 20 asosiasi pengusaha mendatangi kantor kementerian peridustrian untuk menemui menteri perindustrian, MS Hidayat, guna membahas Tarif Dasar Listrik (TDL) baru yang kini masih ‘bermasalah’.

Para pengusaha memaparkan soal perhitungan tarif dasar listrik (TDL) baru, yang dinilai membingungkan para pengusaha, bahkan besarannya dianggap melebihi ekspektasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Suryadi mengatakan dalam waktu dekat para pengusaha akan mengajukan pertemuan dengan Presiden SBY untuk menyampaikan masalah ini. “Kita akan segera buat suratnya,” kata Suryadi saat ditemui di kantor kemenperin, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Senin (12/7).

Ia mengaku sangat bingung dengan adanya tarif baru saat ini karena fakta dilapangannya kenaikan TDL lebih besar dari yang dijanjikan pemerintah. Sehingga kata dia peran Menperin sangat penting untuk menyampaikan masalah ini ke tingkat rapat kebinet untuk bisa dipertimbangkan oleh Presiden.

Sementara itu Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ernovian G Ismy mengatakan kenaikan TDL yang dialami oleh sektor tekstil diluar dari yang dijanjikan. Saat ini faktanya perusahaan-perusahaan tekstil haru menanggung kenaikan TDL 35%-47%. “Padahal janji awalnya hanya 6-12%,” jelasnya.

Ia mencontohkan ada salah satu perusahaan tekstil bidang pemintalan di Jawa menggunakan daya 6930 kva. Tagihan listrik per bulan perusahaan tersebut mencapai kurang lebih  Rp 2,3 miliar dengan TDL(2003) Rp 439 kwh diluar beban puncak. Sementara setelah ada TDL baru (2010) tagihannya mencapai Rp 3,2 miliar dengan perhitungan TDL 2010 Rp 680 per kwh.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya