Solopos.com, JAKARTA — Pelaku industri tekstil dan produk tekstil menyesalkan rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik atau TDL bagi pelanggan 3.000 volt ampere (VA) ke atas di tengah membengkaknya ongkos produksi akibat fluktuasi harga bahan baku global.
Sinyal pemerintah untuk menaikkan TDL pada tahun ini juga dinilai industri tekstil dan produk tekstil tidak tepat saat masa pemulihan ekonomi nasional. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengkhawatirkan manuver pemerintah itu bakal menambah beban industri tekstil dalam negeri yang belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.