SOLOPOS.COM - FX Hadi Rudyatmo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

FX Hadi Rudyatmo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, siap pasang badan menyikapi kenaikan sewa lahan bantaran PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang mencapai 1000%.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Walikota menilai kenaikan itu asal-asalan tanpa memperhatikan aspirasi dan aspek hukum yang ada. Sebelumnya, warga RT004/RW002 Sangkrah Pasar Kliwon, mendatangi DPRD Solo untuk melaporkan kenaikan tagihan tersebut.

“Kalau naik 1000% itu namanya bukan kenaikan. Rakyat harus dibela,” ujarnya saat ditemui di Monumen Pers, Selasa (20/11/2012).

Walikota bahkan mengimbau warga tidak membayar sewa sebelum ada kekuatan hukum yang mengikat. Di lain pihak, dirinya akan mengecek apakah sejumlah wilayah di bantaran rel benar-benar milik PT KAI. Rudy mencontohkan sejumlah warga di Cinderejo yang hidup turun temurun sejak 1950-an. Namun anehnya, dalam sertifikat warga baru menghuni mulai 1996.

“Ini harus dicek lagi. Jangan sampai ini belum jelas terus asal menaikkan retribusi. Tanpa ada acuan hukum yang bisa melindungi warga dalam membayar sewa, saya imbau (sewa) tidak dibayar dulu saja,” tegasnya.

Lebih lanjut, Rudy menyatakan perlakuan itu juga berlaku bagi tiga pasar di wilayah bantaran PT KAI yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Sebagaimana diketahui, tiga pasar tradisional seperti Pasar Ledoksari Jebres, Pasar Besi Gilingan dan Pasar Sangkrah berdiri di lahan PT KAI.

“Kalau perlu tidak usah dibayar. Wong selama ini sewa dengan retribusi yang diraih juga tidak seimbang.”

Sama halnya warga Cinderejo, Rudy berpendapat ketiga pasar tersebut sudah ada sebelum penyertifikatan. Dia bahkan menilai keberadaan pasar justru mampu mengantisipasi hunian liar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, mengaku belum dikabari PT KAI ihwal kenaikan sewa tersebut. Sehingga pada anggaran 2013, pihaknya masih mengajukan nominal sewa yang sama dengan tahun ini, yakni Rp117juta untuk tiga pasar.

Pihaknya siap bernegosiasi dengan PT KAI jika kenaikan tersebut benar-benar terjadi. Menurut Subagiyo, PT KAI harusnya bijak karena ketiga pasar itu dimanfaatkan untuk kepentingan publik. “Kami upayakan biaya sewa tetap sama, syukur-syukur bisa digratiskan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya