SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WELLINGTON: Harga minyak mentah turun dari posisi tertinggi 5 pekan di perdagangan New York karena spekulasi kenaikan produksi dari negara produsen non-OPEC dan melemahnya permintaan berpeluang menambah cadangan.

Produksi minyak harian di Rusia, produsen terbesar kedua di dunia, naik sekitar 49.000 barel pada April, kata Menteri Energi negara itu pada 2 Mei lalu. Harga kontrak minyak di New York naik 3,2% pada pekan lalu karena bursa ekuitas mengalami reli dan sejumlah laporan menunjukkan sektor manufaktur menguat di AS, Jepang dan China.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Minyak mentah untuk pengiriman Juni turun 58 sen menjadi US$52,62 per barel di perdagangan elektronik after-hours pada New York Mercantile Exchange dan tercatat di level US$52,83 pada pkl. 9:53 di Sydney. Kontrak komoditas itu melompat 4,1% menjadi US$53,20 per barel pada 1 Mei, posisi penutupan tertinggi sejak 26 Maret, setelah indeks sentimen konsumen Reuters/University of Michigan naik memasuki bulan kedua dan satu indeks manufaktur menyentuh tertinggi 7 bulan.

Ekspedisi Mudik 2024

Kontrak minyak New York naik 5,8% dalam 2 pekan terakhir karena kenaikan bursa ekuitas global dan penguatan produksi industri di China dan Jepang memacu kepercayaan investor. Harga telah naik 19% pada tahun ini.

Namun demikian, pasok minyak mentah di AS, pengguna minyak terbesar di dunia, naik memasuki pekan kedelapan menjadi 374,7 juta barel pada 24 April, ungkap laporan Departemen Energi pekan lalu. Kenaikan itu membuat posisi cadangan berada di level tertinggi sejak September 1990 dan 15% di atas rerata 5 tahun untuk periode itu.

Cadangan naik meski produksi April dari Alaska, negara bagian produsen terbesar kedua di negara itu, turun 10,2% dari sebulan sebelumnya setelah meletusnya gunung berapi. Produksi dari Prudhoe Bay, ladang minyak terbesar AS, turun 15% dari Maret, ungkap satu laporan pemerintah pada 1 Mei lalu.

Minyak mentah brent untuk pengiriman Juni turun 24 sen atau 0,5% menjadi US$52,61 per barel di bursa London’s ICE Futures Europe hari ini. Minyak mentah brent naik 4% menjadi US$52,85 per barel pada 1 Mei dan menguat 15% tahun ini.

Harga juga terangkat karena Organization of Petroleum Exporting Countries, yang memproduksi minyak dunia sekitar 40%, menurunkan produksinya sesuai dengan kesepakatan pemangkasan pada tahun lalu.

Ekspor harian minyak dari Irak, satu-satunya negara anggota OPEC yang tidak dibatasi kuota, naik 5.000 barel menjadi 1,821 juta barel pada bulan lalu, kata BUMN pemasaran minyak. (JIBI/Bisnis.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya