SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (Dok. SOLOPOS)

Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mengancam pedagang yang menimbun elpiji bersubsidi.
Penimbunan berpotensi terjadi saat konsumsi 3 Kg meningkat akibat kenaikan harga elpiji 12 Kg.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sahadi Suparja,
menyatakan saat ini petugas intensif memantau terhadap agen dan pangkalan elpiji di Bantul. Bila ditemukan adanya indikasi
penimbunan gas, Disperindagkop tidak segan-segan menjatuhkan sanksi.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

“Misalnya di sebuah pangkalan gasnya selalu kosong, sementara di tempat lain banyak, ini modus [penimbunan],” kata Sahadi, Jumat (13/9/2014).

Menurut dia di kalangan pedagang juga kerap berembus isu kelangkaan gas. Sementara, pasokan  mencukupi. Terhadap pedagang yang melakukan dua hal tersebut, Disperindagkop dapat memberikan surat tegusan serta memberikan rekomendasi ke PT Pertamina untuk mengurangi pasokan bahkan memutus hubungan usaha.

Disperindagkop bekerja sama dengan kepolisian untuk memantau peredaran gas bersubsidi di pasaran. Saat ini Kabupaten Bantul mendapat pasokan 23.000 tabung sehari. Puluhan ribu tabung itu didistribusikan oleh delapan agen dan 750 pangkalan yang tersebar di 17 kecamatan.

Sahadi menambahkan pemantauan gas bersubsidi tersebut bersamaan dengan dinaikannya harga gas nonsubsidi ukuran 12 Kg yang ditengarai memicu pengguna gas beralih ke elpiji 3Kg. Perwakilan dari PT Pertamina DIY-Surakarta, Kibar Adhiharsa saat rapat bersama Disperindagkop dan seluruh agen di Bantul Jumat (13/9/2014) pagi mengatakan lembaganya berencana menggelar operasi pasar bila terjadi kenaikan harga jual gas 3Kg secara signifikan akibat tingginya permintaan.

Terpisah, Kapolres Bantul AKBP Surawan menyatakan siap untuk membantu mengawasi penggunaan elpiji 3 kg. Sampai saat ini pihaknya menyatakan belum menemukan adanya penyimpangan penggunaan gas bersubsidi di Bantul. Di Kota Jogja, angka penjualan elpiji 12 kg mulai terjadi di beberapa pengecer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya