Harianjogja.com, JOGJA-Ketua Forkom UMKM Kecamatan Umbulharjo, Cahyo Triwibowo, menjelaskan kondisi kenaikan harga elpiji 12 kg dapat berimbas pada kenaikan harga penjualan produk UMKM berbasis kuliner.
“Harga produksi pastinya mengalami kenaikan, sehingga ada kemungkinan harga produk juga meningkat,” ujar Cahyo.
Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk
Kenaikan harga elpiji 12 kg juga dinilai akan menambah beban bagi konsumen. Bagi kalangan pengusaha, tak ada pilihan lain kecuali menyesuaikan kenaikan harga tersebut. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab Danunegoro mengatakan kenaikan harga elpiji 12 kg berdampak pada kenaikan beban operasional sektor hotel dan restoran.
“Setelah kenaikan tarif dasar listrik untuk kalangan industri, sekarang kenaikan elpiji, tentu ada dampak terhadap sektor perhotelan,” kata General Manager Grand Quality Hotel Jogja itu.
General Manager Bale Ayu Resto Jogja Yudiono mengatakan setiap ada kenaikan harga baik harga kebutuhan (sembako), maupun bahan bakar, pihaknya selalu menyesuaikan harga penjualan. Setiap bulan, satu restoran yang dikelola menghabiskan lima sampai enam tabung elpiji 12 Kg.
“Kami masih mencari alternatif lain misalnya beralih ke bright gas. Sebab, kompor kami menggunakan blower untuk memompa angin,” kata Yudi.