SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (Dok/JIBI/Bisnis)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY berupaya mengantisipasi migrasi konsumsi pengguna elpiji dari 12 kg ke 3 kg menyusul kenaikan harga elpiji 12 kilogram.

“Kami berupaya untuk terus memonitor day to day, jumlah tabung yang terdistribusi di lapangan juga tidak kurang dan tidak lebih,” ujar External Relation PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah-DIY Robert MV Dumatubun seperti dikutip Antara, Kamis (11/9/2014).

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Menurutnya, Pertamina melakukan monitoring distribusi elpiji 3 kg sampai pangkalan dengan aplikasi SIMOL3K yaitu Sistem Monitoring Penyaluran Elpiji 3 kg.

Untuk alokasi elpiji 12 kg dan 3 kg kawasan Jateng-DIY juga tetap berdasarkan kuota 2014 yaitu 126.386 metric ton untuk elpiji 12 kg dan 88.000 metric ton untuk elpiji ukuran 3 kg.

“Kalaupun terjadi migrasi sifatnya bukan masal dan hanya parsial karena segmentasi untuk elpiji 3 kg dan 12 kg sudah berbeda,” jelasnya.

Selain itu, bagi konsumen elpiji 12 kg akan berpikir dua kali untuk migrasi ke elpiji 3 kg karena secara perhitungan justru akan lebih boros.

“Secara perhitungan, mereka berarti harus menjual satu tabung elpiji ukuran 12 kg dan membeli empat tabung elpiji ukuran 3 kg. Padahal harga satu tabung elpiji 3 kg sekitar Rp150 ribu sedangkan satu tabung biru harganya tidak lebih dari Rp500 ribu, belum lagi kalau pindah ke 3 kg berarti harus lebih sering mengganti tabung,” jelasnya.

Untuk menjamin kelancaran pasokan kepada konsumen, Pertamina memastikan ketersediaan suplai elpiji di masyarakat baik untuk elpiji 12 kg maupun Elpiji 3 kg, salah satunya dengan meningkatkan stok elpiji dimana status hari ini dalam kondisi aman di atas 16 hari.

“Pertamina juga melakukan optimalisasi jalur distribusi elpiji melalui SPBU dan juga modern outlet, kami berupaya agar masyarakat tetap mudah memperoleh elpiji dalam berbagai ukuran,” jelasnya.

Sementara itu, antisipasi migrasi konsumsi pengguna elpiji dari 12 kg ke 3 kg tersebut dilakukan mengingat PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menaikkan harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg menyusul tingginya harga elpiji di pasar internasional dan turunnya nilai tukar rupiah yang menyebabkan beban kerugian perusahaan akan semakin tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya