SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 12 kg (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO — Penjualan elpiji 12 kg berangsur normal setelah sebelumnya masyarakat banyak yang menunda pembelian meski harga elpiji sudah direvisi menjadi Rp90.600 per tabung. Sebelumnya, pangkalan menjual elpiji dengan harga seperti saat Pertamina memberlakukan kenaikan harga elpiji 12 kg.

Salah satu pemilik pangkalan elpiji di Jebres yang enggan disebut namanya ini menuturkan sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu (setelah kenaikan harga elpiji), pihaknya hanya menjual satu tabung elpiji 12 kg. Namun sejak ada revisi harga dari Pertamina, dalam dua hari pihaknya bisa menjual lima tabung. “Saat ini kami sudah menjual elpiji 12 kg senilai Rp96.000 per tabung sedangkan kulaknya Rp92.000 per tabung,” ungkapnya.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Laki-laki itu mengaku belum mendapat edaran resmi dari Pertamina terkait ketentuan harga di tingkat pangkalan. Penentuan harga tersebut menurut dia berdasarkan informasi tak resmi yang dia peroleh dari agen. Pasokan pun saat ini lancar.

Meski permintaan berangsur normal, dia menyampaikan migrasi konsumen elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg cukup banyak. Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif membatasi penjualan elpiji 3 kg, yakni satu konsumen maksimal hanya membeli tiga hingga empat tabung.

Pangkalan elpiji 12 kg di Banjarsari, juga menyampaikan penjualan elpiji 12 kg mulai normal. Sebelumnya dia mengaku tidak melayani penjualan elpiji 12 kg karena masih bingung dengan harga jual. “Saat ini saya sudah menjual [elpiji 12 kg] sebanyak 20 tabung dari biasanya 30-40 tabung per hari,” paparnya.

Menurut dia, saat ini konsumen masih ragu membeli elpiji 12 kg karena takut akan ada revisi harga kembali. Namun beberapa sudah ada yang berani mencoba membeli elpiji 12 kg meski belum maksimal. Menurut dia, satu konsumen yang biasanya membeli dalam jumlah banyak kini hanya membeli dua tabung.

Dia juga menuturkan belum mendapat edaran resmi terkait harga jual di pangkalan dari Pertamina. Namun sejak revisi harga tersebut, dia mengaku sudah menjual elpiji dengan harga Rp92.000 per tabung. Walau sebenarnya elpiji yang dia jual merupakan stok lama yang dibeli dengan harga tinggi dari agen.

Sementara itu, salah satu pengecer elpiji 12 kg di daerah Sukoharjo, Sugiyanto, mengaku saat ini belum berani menjual elpiji non subsidi tersebut. Dia mengaku lebih memilih menunggu kondisi stabil baru kemudian menjual elpiji 12 kg lagi. Oleh karena itu, apabila ada konsumen yang ingin membeli elpiji 12 kg pihaknya mengarahkan untuk membeli kepada pengecer yang lain. Pilihan tersebut dia ambil untuk mengurangi kerugian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya