SOLOPOS.COM - Mendagri Tjahjo Kumolo (JIBI/Solopos/Antara)

Tjahjo Kumolo, Fraksi PDIP DPR. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA — Anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo menilai tindak kekerasan terhadap demonstran yang dilakukan aparat keamanan menunjukkan ketidaksiapan aparat menghadapi dan mengamankan demonstrasi. “Tindak kekerasan aparat terhadap demonstran dan wartawan yang terjadi di Jambi dalam unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM menunjukkan ketidaksiapan aparat dalam menghadapi situasi,” kata Tjahjo di Jakarta, Senin (17/6/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dia, tindak kekerasan terhadap demonstran dan wartawan seharusnya tidak perlu terjadi apabila aparat kepolisian di lapangan dan aparat pendukung intelijen negara menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Hal itu, kata dia, sesuai dengan UU No. 17/2011 tentang Intelijen Negara yang menyatakan intelijen berperan melakukan upaya, kegiatan, dan tindakan untuk mendeteksi dini dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan gangguan keamanan.

“Artinya, jika intelijen berfungsi dengan baik, kekerasan oleh aparat keamanan yang ditugaskan mengamankan jalannya demonstrasi itu tidak akan terjadi karena kondisi lapangan sudah diprediksi sebelumnya,” ujarnya.

Lagi pula, sambungnya, aparat kepolisian tidak mempunyai hak untuk memukul warga negara yang sedang dalam posisi menyampaikan aspirasinya. “Seharusnya aparat menghargai adanya perbedaan sikap dan pendapat terkait kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain itu, aparat kepolisian memang seharusnya mengayomi masyarakat dalam keadaan apapun. Kekerasan ini harusnya dapat dicegah,” tandas Tjahjo.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya