SOLOPOS.COM - Foto Sultan Hamengku Buwono X JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Foto Sultan Hamengku Buwono X
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

JOGJA- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan kebijakan dua harga pada BBM bersubsidi hanya akan semakin memancing kericuhan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, persoalan tidak akan kunjung selesai jika kebijakan menaik-turunkan harga BBM dikaitkan dengan penyelamatan citra partai pada 2014.

Kenaikan harga secara serempak bagi Sultan adalah kebijakan yang lebih baik ketimbang dengan rencana- rencana pemberlakuan dua harga dan penjualan BBM bersubsidi di SPBU tertentu.

Antrean panjang dan penimbunan BBM bisa saja terjadi dengan kebijakan tersebut.

Hanya saja, kata Sultan, pemerintah pusat berat hati untuk menaikan harga BBM secara keseluruhan. Bahkan Mentri Perekonomian RI Hatta Rajasa memberikan opsi agar wacana kenaikan BBM itu dirumuskan dalam Peraturan Daerah. Menurut Sultan, ini sama saja memindahkan beban pusat ke daerah.

Atas opsi itu, Sultan langsung menyanggahnya kepada Hatta dalam pertemuan seluruh gubernur beberapa waktu lalu.

”Tatkala ini mau pemilu, Apakah DPRD saya [DPRD DIY] juga mau meneken,” kata Sultan Jumat (19/4).

Padahal, lanjutnya, kesulitan pengaturan akibat kebijakan ini tidak hanya dirasakan masyarakat tapi juga akan dialami oleh pengelola SPBU dan pemerintah daerah dalam hal pengawasan BBM bersubsidi agar dikonsumsi oleh orang yan berhak.

“Logikanya dengan kenaikan harga harusnya ada peningkatan service bagi masyarakat,” urai Sultan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya