SOLOPOS.COM - Ilustrasi antre SPBU (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Ilustrasi antre SPBU (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SEMARANG — Pertamina Region IV Jateng-DIY mencatat konsumsi BBM jelang kenaikan harga BBM di Jateng-DIY melonjak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tingkat konsumsi masih tinggi,” kata Assistant Manager External Relation Pertamina Marketing Operation Region IV Jateng dan DIY Heppy Wulansari di Semarang, Jumat (21/6/2013).

Pertamina mencatat konsumsi BBM hingga 19 Juni untuk premium rata-rata per hari mencapai 10.570 kilo liter (KL) atau meningkat 6,8 persen dari konsumsi normal sebesar 9.899 KL. Sementara solar mencapai 5.810 KL atau meningkat 10,6 persen dari konsumsi normal 5.252 KL per hari.

Sementara hingga 20 Juni, tingkat konsumsi premium rata-rata per hari mencapai 10.668 KL atau meningkat 7,8 persen dari konsumsi normal sebesar 9.899 KL. Sementara solar mencapai 5.873 KL atau meningkat 11,8 persen dari konsumsi normal 5.252 KL per hari.

Adanya peningkatan konsumsi tersebut menjadikan SPBU cepat kehabisan stok sehingga Pertamina meminta kepada seluruh pengusaha SPBU meningkatkan ketersediaan delivery order (DO) agar saat BBM habis dapat segera dijadwalkan pengiriman kembali.

“Untuk memenuhi peningkatan konsumsi, terminal BBM beroperasi selama 24 jam sehingga pengiriman dapat dilakukan jam berapa pun,” katanya.

Pertamina, tambah Heppy, meminta masyarakat tidak khawatir akan terjadi kelangkaan menjelang kenaikan harga BBM karena sudah ada antisipasi penambahan stok hingga 20 persen dari kebutuhan normal.

Heppy menambahkan bahwa Pertamina juga sudah meminta kepada SPBU agar waspada dan berkoordinasi dengan aparat keamanan begitu sudah terjadi antrean pembelian BBM.

Untuk mengantisipasi terjadi penimbunan BBM, Pertamina juga sudah berkoordinasi dengan aparat dan meminta SPBU tertib dalam pelayanan dengan jeriken yakni hanya diperuntukkan bagi UKM yang mendapatkan rekomendasi dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setempat.

“Jika SPBU melayani pembelian jeriken tanpa rekomendasi dari SKPD, maka SPBU terkait akan diberi skorsing,” katanya.

Pertamina juga meminta masyarakat tidak melakukan penimbunan karena BBM merupakan barang yang mudah terbakar sehingga dapat membahayakan diri, keluarga, dan masyarakat sekitar jika terjadi kebakaran,” tambah Heppy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya