SOLOPOS.COM - RAPAT KONSULTASI-Ketua Fraksi Demokrat, Herlan Purwanto menyampaikan pandangan fraksi saat rapat konsultasi di Gedung DPRD, Jl Adi Sucipto, Solo, Kamis (15/3/2012). Fraksi Demokrat tetap mendukung rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) karena sesuai dengan kebijakan pemerintah. JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

RAPAT KONSULTASI-Ketua Fraksi Demokrat, Herlan Purwanto menyampaikan pandangan fraksi saat rapat konsultasi di Gedung DPRD, Jl Adi Sucipto, Solo, Kamis (15/3/2012). Fraksi Demokrat tetap mendukung rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) karena sesuai dengan kebijakan pemerintah. JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

SOLO--Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Solo mengecam keras rapat pimpinan fraksi DPRD yang membahas rencana kenaikan harga BBM. Mereka menilai, rapat penyampaian sikap masing-masing fraksi tersebut dianggap tak mutu dan sekadar formalitas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ini rapat macam apaan? Sangat tak mutu, formalitas, dan kami merasa dibohongi!” pekik Ketua Umum KAMMI Solo, Budi Subarjo melalui pengeras suara sesaat setelah mengikuti rapat pimpinan fraksi di Gedung DPRD, Kamis (15/3/2012).

Sambil meninggalkan ruangan, mahasiswa terus berorasi mengecam sikap DPRD Solo yang dianggap penakut. Selain itu, mereka juga mengutuk kebijakan presiden SBY sebagai kebijakan yang bodoh. “

Ada lima dari enam fraksi DPRD Solo yang tegas menyatakan menolak rencana kenaikan harga BBM. Kelima fraksi itu ialah Fraksi PAN, Fraksi Nurani Indonesia Raya, Fraksi PDIP, Fraksi Golkar Sejahtera, dan Fraksi PKS. Menuryt mereka, kebijakan menaikkan harga bertentangan dengan amanah UUD 1945 karena bakal menyengsarakan rakyat kecil. “Pengangguran bakal meluas karena PHK massal. Harga sembako bakal naik. Maka, kami dari fraksi PKS menolak kenaikan harga BBM,” tegas Ketua Fraksi PKS, Quatly Abdulkadir Al Katiri.

Sementara, Fraksi Partai Demokrat tetap berpendirian bahwa kenaikan harga BBM merupakan kebijakan yang realistis. “Buat apa memberi subsidi BBM kepada orang kaya. Lebih baik, subsidi dikembalikan kepada warga miskin,” tegas Ketua Fraksi Demokrat, Herlan Purwanto.

Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Solo, YF Soekasno tersebut akhirnya diakhiri dengan mengambil kesimpulan. Selanjutnya, pimpinan DPRD akan menyampaikan sikap dari masing-masing fraksi tersebut ke pemerintah pusat.

Langkah tersebut rupanya yang dikecam para mahasiswa lantaran mereka menginginkan adanya sikap tegas menolak kenaikan harga BBM atas nama intitusi DPRD Solo. “Yang kami butuhkan ialah sikap tegas DPRD atas nama intitusi wakil rakyat untuk menolak kenaikan harga BBM. Bukan hanya pandangan fraksi. Ini sama sekali tak mutu,” ujar Subarjo.

Mahasiswa akhirnya menggelar orasi di luar gedung DPRD. Tak sebarapa lama, m,ereka pun meninggalkan gedung sambil tak henti menggerutu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya