SOLOPOS.COM - Pengendara kendaraan bermotor melakukan pengisian bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Solo. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Pengendara motor tengah melakukan pengisian bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Solo beberapa waktu lalu. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo keberatan dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ketua Kadin Solo, Sri Haryanto MT atau akrab disapa Pak Gareng,  kenaikan harga BBM akan mengganggu kinerja semua sektor bisnis dan industri.

“Ya jelas tidak mendukung. Semuanya kena imbasnya nanti. Apalagi kalau sampai Rp6.500 per liter,” kata Gareng, Selasa (30/4/2013).

Dia menegaskan, kalangan pengusaha menginginkan harga BBM tidak naik dan pasokan tidak dikurangi.

“Inginnya ya tidak naik dan tidak langka. Harga naik ya bikin susah, langka apalagi.”

Menurutnya, kenaikan harga BBM akan secara otomatis mengerek harga barang dan jasa. Kalaupun harga BBM terpaksa harus naik, dia berharap pemerintah bisa membuat kebijakan lain yang bisa mendukung keberlangsungan sektor industri dan jasa, agar pengusaha tidak dipusingkan dengan kenaikan biaya produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya