SOLOPOS.COM - Presiden terpilih Joko Widodo (kedua dari kanan) didampingi wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (kiri) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup di Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2014). Pertemuan Jokowi-JK dengan pimpinan fraksi DPR dan partai pendukung ini dilakukan untuk menentukan langkah politiknya ke depan. (JIBI/Solopos/Antara/Vitalis Yogi Trisna)

Solopos.com, JAKARTA- Kenaikan harga ga BBM menjadi opsi paling memungkinkan untuk menyelamatkan keuangan negara. Setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menolak permintaan Joko Widodo  (Jokowi) untuk menaikan harga BBM,  Tim Transisi Jokowi-JK mengaku telah memiliki sejumlah opsi.

Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan terdapat beberapa simulasi yang akan dibahas bersama presiden dan wakil presiden Jokowi-JK serta sejumlah fraksi partai-partai pendukung untuk tetap menaikan harga BBM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Simulasi itu mulai dari menaikan harga di kisaran Rp500, Rp1.000, Rp1.500 hingga Rp3.000. Kemudian ditambahkan simulasi waktu, apakah akan dilakukan bulan November atau bulan lain,” paparnya di Kantor Transisi Jl. Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2014).

Simulasi yang digodok Tim Transisi berdasar pada tinjauan kondisi ekonomi makro, juga memperhatikan waktu inflasi yang kerap terjadi yakni pada Desember atau Januari di mana belanja pemerintah melonjak tinggi.

Pihaknya juga melihat kondisi lebaran pada tahun depan mulai bulan Juni yang berdekatan dengan liburan sekolah dan tahun ajaran baru. “Itu semua kalkulasinya sudah dilakukan,” katanya.

Simulasi yang dilakukan juga, katanya, menyangkut nilai tukar rupiah. Kemudian juga secara serius pihaknya mensimulasikan tentang bantalan sosial yang harus disiapkan. Karena, kata dia pasti angka kemiskinan akan bertambah pada saat harga BBM itu dinaikkan.

“Yang kami lakukan juga adalah usulan langkah-langkah kebijakan yang harus dilakukan pemerintah, sebelum, saat dan sesudah BBM dinaikkan,” paparnya.

Dia menambahkan keputusan tersebut akan dimatangkan terlebih dahulu secara efektif hingga 20 Oktober, karena, katanya otoritas Jokowi-JK di pemerintahan baru dimulai pada tanggal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya