PADANG — Pemerintah merencanakan pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM), untuk pembiayaan dana beasiswa sekolah, terutama untuk siswa miskin di tanah air.
Wakil Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan adapun total nilai subsidi BBM yang akan dialihkan itu, mencapai lebph dari Rp7 triliun.
Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik
“Kami ingin mengalihkan subsidi BBM yang selama ini tidak tepat guna itu, untuk dana beasiswa siswa. Sehingga nantinya subsidi menjadi lebih tepat guna karena digunakan untuk pendidikan,” ujar Musliar di SMA Negeri 1 Padang, Sumatera Barat, Sabtu (8/9/2013).
Dia mengatakan dengan pengalihan itu, maka dana beasiswa yang akan dialokasikan dari anggaran negara akan lebih banyak. Sehingga diharapkan sebesar 25% siswa termiskin bisa menerima beasiswa tersebut.
Musliar menjelaskan adapun alokasi anggaran beasiswa yang akan dikucurkan yakni untuk tingkat sekolah dasar senilai Rp450.000 per siswa, SMP senilai Rp750.000 per siswa, dan tingkat SMA Rp1juta per siswa.
Berdasarkan data Kemendikbud, katanya, setiap tahunnya mereka menyediakan sebanyak lebih dari 2.000 hibah dana beasiswa untuk siswa miskin di seluruh Indonesia.
Artinya, dengan adanya penambahan dana beasiswa itu, maka dipastikan hibah atau paket bantuan yang akan diberikan akan lebih besar lagi.
“Sehingga diharapkan kedepannya jumlah siswa putus sekolah bisa berkurang atau hilang, dan kualitas pendidikan nasional makin membaik,” tambahnya.
Menurut Musliar, sebenarnya saat ini alokasi beasiswa nasional sudah makin membaik, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, lanjutnya, banyak juga alokasi anggaran beasiswa yang tidak terpakai.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
