SOLOPOS.COM - Demonstran dan Polisi saling serang menggunakan kembang api saat terjadi aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Senin (17/6) malam. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Demonstran dan Polisi saling serang menggunakan kembang api saat terjadi aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Senin (17/6) malam. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

JAKARTA — Direktur Jenderal (Dirjen) Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kemendagri, A. Tanribali L, mengakui aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terjadi di hampir seluruh Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada juga tindakan berpotensi menimbulkan rusuh, penimbunan BBM, Sembako dan lain sebagainya,” imbuh Tanribali ketika membuka Rakornas Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), di Jakarta, Senin (17/6/2013) malam.

Ekspedisi Mudik 2024

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) FKDM itu dihadiri 310 peserta dari unsur pengurus FKDM dan pejabat Kesbangpol provinsi, kota/kabupaten se Indonesia. FKDM yang terdiri atas tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya diharapnya bekerja sama dengan Kesbangpol setempat dalam menghadapi 2013 sebagai tahun politik dan 2014 tahun pemilihan umum (pemilu).

Rakornas itu, menurut Direktur Kewaspadaan Nasional Kemendagri Didi Sudiana digelar untuk memantapkan koordinasi, peran dan fungsi FKDM dalam menyikapi perkembangan situasi nasional menjelang Pemilu 2014. Selain Dirjen Kesbangpol dan Direktur Kewaspadaan Nasional, hadir pula Sekertaris Ditjen Kesbangpol, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabanintelkam Polri dan Deputi II BIN sebagai penceramah.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya