SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Nasional (DPC SPN) Solo Hudi Wasisto (Facebook.com)

Solopos.com, SOLO Kalangan serikat pekerja berharap penetapan upah minimum kota (UMK) dilakukan setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan demikian, mereka berharap ada penyesuaian terlebih dahulu terhadap harga BBM sehingga tidak memberatkan pekerja.

Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Solo Hudi Wasisto mengingatkan penghitungan UMK pada tahun 2014 ini belum memperhitungkan kenaikan harga BBM yang diwacanakan naik pada akhir tahun. Diakuinya, kenaikan harga BBM tersebut memang belum bisa dimasukkan dalam perhitungan UMK 2014 karena masih sebatas wacana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami berharap pengumuman kenaikan harga BBM bisa dilakukan sebelum Gubernur [Ganjar Pranowo] menetapkan nilai UMK supaya ada penyesuaian. Namun terpaksanya kalau diumumkan setelah penetapan UMK, kami berharap akan ada penyesuaian karena ini masih di awal waktu,” ungkap Hudi saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (6/10/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, penyesuaian harus dilakukan supaya tidak memberatkan pekerja. Kenaikan UMK yang diajukan pada tahun ini hanya senilai Rp45.000, sehingga dinilai masih sangat kurang. Hudi memerkirakan kenaikan harga BBM biasanya mengerek harga barang sebesar 15%-20%. “Penyesuaian langsung perlu dilakukan. Kalau penyesuaian baru dilakukan untuk UMK 2016, tentu sangat memberatkan pekerja karena untuk hidup layak pun, kami tidak bisa,” ujar dia.

Komponen Survei
Lebih lanjut dia mengatakan kenaikan nilai UMK pada tahun ini tidak seperti yang diharapkan. Menurut dia, hingga Agustus, penghitungan kebutuhan hidup layak (KHL) senilai Rp1,206 juta. Namun ada September turun menjadi Rp1,199 juta.

Hudi menjelaskan penurunan tersebut dipicu adanya penurunan harga barang yang sangat drastis untuk komponen survei pada bulan lalu, seperti beras, bayam,kacang panjang, tahu, tempe, dan beberapa barang kebutuhan lainnya yang dilakukan di dua pasar. Menurut dia, penurunan harga tersebut sedikit tidak wajar, seperti halnya beras mengalami penurunan harga hingga Rp750 per kilogram.

Hudi mengaku terpaksa setuju dengan nilai tersebut karena hasilnya sudah ditandatangani tim survei yang berasal dari kalangan buruh. Oleh karena itu, dengan kenaikan UMK yang sangat minim ini, pihaknya berharap pengusaha mendaftarkan semua pekerjanya ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), terutama BPJS kesehatan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya