SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO–Sejumlah warga di wilayah Soloraya mengkritik pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang dinilai tidak menjadi solusi pasacakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal itu terungkap dalam komentar sejumlah warga dalam sesi Dinamika 103 SOLOPOS FM, Senin (24/6/2013). Bas di Karanganyar mengatakan sebenarnya ini adalah momen menguji masyarakat (Jateng) dengan pilihan ideologis atau materialis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebenarnya ini adalah momen menguji masyarakat (Jateng) dengan pilihan ideologis atau materialis. Sayangnya pak gubernur Jateng atau walikota Solo tidak berterus terang dengan ungkapan penolakan terhadap BLSM,” katanya.

Sementara itu, seorang warga Danukusuman, Wati, mengatakan BLSM tidak membantu rakyat, karena jumlahnya tidak sebanding dengan kenaikan harga-harga kebutuhan.

Seorang warga Kartasura, Aris, menilai kenaikan harga BBM adalah bukti kegagalan pemerintah menyejahterakan rakyat.

Disisi lain, warga juga lebih setuju apabila BLSM diwujudkan dalam bentuk lapangan kerja. Seperti yang diungkapkan warga Delanggu, Joko,

“Bukan rakyat yang malas tapi pemerintah yang maunya praktis saja. Sebetulnya banyak sekali jalan-jalan yang rusak, selokan-selokan mampet, sungai-sungai yang penuh sampah, jembatan putus dan lain-lain. Itu kan bisa dikerjakan oleh rakyat dan digaji pemerintah, bayangkan kalau pemerintah mau melakukan hal itu, kan rakyat juga yang menikmatinya.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya