SOLOPOS.COM - Ilustrasi SPBU (Dok/JIBI)

Ilustrasi SPBU (Dok/JIBI)

JAKARTA—Mabes Polri menyatakan 15 Polda berstatus rawan dalam penyelewengan bahan bakar minyak (BBM). Karo Bin Ops di Operasi Polri Kombes Umar S mengatakan status tersebut ditetapkan seiring digelarnya operasi bersandi Operasi Dian 2013 sejak 10 Juni hingga 9 Juli 2013, dalam rangka pengamanan rencana kenaikan BBM bersubsidi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebanyak 15 Polda berstatus rawan itu antara lain Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Polda Metro Jaya (PMJ), Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimatan Timur, Lampung, Banten, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Banga Belitung, Kepulauan Riau dan Riau. “Semua itu masuk prioritas rawan satu,” jelasnya, Selasa (18/6/2013).

Adapun yang masuk prioritas rawan dua di antaranya Aceh, Bali, Papua, DI Yoyyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku.

Disamping penegakan hukum, katanya, dalam operasi tersebut pihaknya juga melakukan pengamanan tindakan penyelewengan BBM dan aksi unjuk rasa masyarakat yang tidak sepakat dalam kenaikan BBM. “Kami juga amankan obyek-obyek vital seperti SPBU,” tambahnya.

Dia juga menjelaskan bahwa eskalasi unjuk rasa telah meningkat kemarin, yakni mencapai 107 unjuk rasa di seluruh Indonesia. “Secara umum unjuk rasa kemarin [17/6] itu sudah baik tapi memang ada ekses. Penggunaan kekuatan oleh Polri selalu diikuti dengan pengawasan oleh Propam. Jadi nanti akan dilihat apakah peristiwa itu [di Jambi dan Ternate] sudah sesuai prosedur ataukah di luar prosedur,” paparnya.

Kabag Penum Polri Kombes Agus Rianto mengungkapkan aksi peristiwa demonstrasi penolakan BBM yang menonjol terjadi antara lain di Jambi, Ternate, Makkasar, dan Sumatera Utara.

Khusus untuk Jambi, katanya, Kapolda terus mencari tahu tentang peristiwa naas menimpa seorang wartawan yang terkena pecahan gas air mata. Begitu juga dengan peristiwa yang terjadi di Ternate, dimana ada juga wartawan yang terluka dan kini telah dirusuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Dalam peristiwa di Ternate itu, dua anggota Polri juga mengalami luka berat. Mereka di antaranya Briptu Amriyanto dan Briptu Mahiman. Keduanya kini dirawat di RS di Ternate, setelah sebelumnya menjalani perawatan di RS UGD Ternate.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya