SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo buruh (Foto detikcom)

Ilustrasi demo buruh (Foto detikcom)

SOLO- Rencana pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak hanya mendapat penolakan dari kalangan mahasiswa, tetapi juga dari buruh. Kalangan pekerja alias buruh di Soloraya bahkan menyatakan siap turun ke jalan untuk menolak kenaikan itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka menyadari dan keberatan atas kebijakan itu karena akan berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK). Bagaimana pun pengusaha tetap menggunakan buruh sebagai tameng atas ketidakmampuan pengusaha menghadapi situasi saat ini.

Koordinator Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) ’92, Suharno, saat dihubungi solopos.com, Kamis (15/3/2012), menegaskan saat ini kalangan buruh tengah menyiapkan diri untuk turun ke jalan. Demo besar-besaran diikuti ribuan orang bisa saja dihelat jika pemerintah tetap pada rencananya menaikkan harga BBM dan TDL (tarif dasar listrik).

“Sedang disiapkan. Tinggal kita tunggu instruksi untuk turun ke jalan. Bagi buruh, persoalan kenaikan harga BBM ini sangat menyulitkan. Bukan saja dampak dari beban pengusaha, buruh juga harus menanggung kenaikan harga kebutuhan hidup yang pasti terjadi setelah harga BBM naik,” terang Suharno.

Menurutnya kenaikan harga BBM dan TDL pasti akan menyebabkan biaya produksi perusahaan membengkak. Akibatnya, pengusaha akan mengambil langkah efisiensi, salah satunya dengan mem-PHK pekerja. Padahal saat ini saja, sejumlah perusahaan di Solo telah mengambil langkah merumahkan karyawannya secara bergilir sebagai bagian efisiensi.

Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Solo, Hudi Wasisto, mengatakan sejumlah perusahaan telah mengurangi jam kerja karyawan dengan memberlakukan sistem tiga hari kerja tiga hari libur. Jika sistem seperti ini saja telah diberlakukan sebelum harga BBM naik, Hudi yakin kenaikan harga BBM praktis akan membuat pengusaha tak ragu lagi mem-PHK pekerja.

Meski berbeda organisasi, Hudi juga menyatakan anggota SPN siap turun ke jalan jika pemerintah ngotot menaikkan harga BBM dan TDL. Sama seperti Suharno, Hudi juga belum menyebut kapan pihaknya akan menggelar demo. Namun, dia memastikan seluruh elemen SPN telah siap turun ke jalan. “Tinggal tunggu momentumnya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya