SOLOPOS.COM - Petugas Supeltas Simpang Joglo Solo mengatur lalu lintas di kawasan Simpang Joglo usai kereta api melintas pada Rabu (13/1/2021). (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO -- Bangunan Sekolah Pos untuk anak kaum marginal dipastikan ikut kena dampak pembangunan rel layang Simpang Joglo, Banjarsari, Solo. Kelas pendampingan pendidikan karakter pada anak itu ikut tergusur karena lokasinya berada di samping rel kereta api.

Koordinator Sukarelawan Sekolah Pos, Bumi Sulaeman, mengatakan bangunan tempat belajar yang baru didirikan kurang dari setahun itu sudah diberi tanda oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTPK) Wilayah I Jawa Tengah. Lokasinya di Kampung/Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari. Sebelumnya, tempat belajar mereka yang berada di pos kamling juga sudah pernah tergusur akibat proyek berbeda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami mendirikan sekolah ini untuk membentuk karakter anak. Sudah ada 100-an anak yang bergabung. Mereka berasal dari keluarga menengah ke bawah, kaum marginal. Ada anak tukang becak, kuli bangunan, dan sebagainya. Kami menggelar kelas setiap Kamis malam. Kalau tempat kami digusur, kami tidak tahu harus ke mana lagi,” katanya kepada Solopos.com, Senin (5/4/2021).

Baca Juga: Rel Layang Joglo Solo Naik Dari Viaduk Gilingan, Ground Breaking Direncanakan Juli

Ekspedisi Mudik 2024

Sekolah yang bakal kena proyek rel layang Joglo itu membuka tiga kelas setiap Kamis malam. Ada kelas inspirasi, kegiatan belajar, dan lingkungan. Sekolah mengundang sukarelawan untuk berbagi ilmu secara bergantian.

Setiap pekan, tak kurang dari 60 anak bergabung dari 100-an anak yang terdaftar. Mereka dari usia TK hingga SMP. Sekolah Pos buka sejak 2013 atau sudah berjalan tujuh tahun. Awalnya kegiatan kami di pos kamling, kemudian geser karena pos kamlingnya dipakai kegiatan lain.

Solusi Penertiban

"Perlahan ada donasi masuk untuk bikin bangunan saat ini. Sudah diberi tanda dari cat semprot. Artinya memang terdampak pembangunan. Tapi sampai sekarang belum tahu solusinya,” jelas Bumi mengenai Sekolah Pos yang kena proyek rel layang Joglo.

Baca Juga: Siap-Siap! Hunian 535 Keluarga Terdampak Proyek Rel Layang Joglo Solo, Pekan Ini Diukur

Warga Kelurahan Nusukan yang juga terdampak rel layang, Suyud Untung, juga menyampaikan hal serupa. Ia belum mengetahui solusi penertiban lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Dari sosialisasi yang ia terima pekan lalu, pengukuran dilakukan untuk bangunan terdampak kemudian nominal penggantiannya menyesuaikan hitungan dari tim appraisal. Suyud sudah tinggal di kawasan itu sejak 1985 bersama keluarganya.

Baca Juga: 15 SMP Solo Ajukan Pembelajaran Tatap Muka Uji Coba, Mana Saja?

“Ibu saya membeli lahan di situ sekitar Rp50.000 per meter persegi. Nah, dapat sertifikat tidak resmi dari yang jual. Memang kami tahu lokasinya milik PT KAI, makanya saat dengar akan ditertibkan ya pasrah saja. Harapannya, nilai penggantian cukup untuk beli tanah karena tidak ada gambaran sama sekali mau pindah ke mana,” ungkapwarga Kampung Nayu Barat RT 006/RW 013 Kelurahan Nusukan, Banjarsari, itu.

Apabila memungkinkan, ia juga berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyediakan lahan pengganti agar dirinya dan keluarga tidak terkatung-katung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya