SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi Harian Jogja SAMIGALUH—Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, yang ambruk tertimpa tanah longsor, Minggu (1/1) silam, hingga saat ini belum diperbaiki. Hingga saat ini, puluhan siswa di tiga kelas terpaksa belajar di rumah warga.

Kepala SDN Keceme, Pujiono, mengungkapkan, akibat longsor yang terjadi, ada satu kompleks bangunan sekolah yang ambruk, terdiri tiga ruang kelas dan satu ruang gudang. “Bangunan itu rusak parah sehingga tidak bisa dipergunakan lagi,” katanya, saat ditemui Harian Jogja, Jumat (20/1).

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Dinding dan atap bangunan jebol hingga tanah masuk ke dalam ruang kelas. Perabotan di dalam ruang kelas seperti meja, bangku dan papan tulis tertimbun tanah. Hingga 20 hari berlalu, bangunan itu belum dilakukan penanganan. Menurut Pujiono, warga belum berani mendekati lokasi karena tebing di atasnya gembur sehingga rawan longsor susulan.

Dari kerusakan ini, menurutnya pihak sekolah telah melapor ke Dinas Pendidikan dan Bupati Kulonprogo. “Dari Bupati, kami mendapatkan informasi perbaikan gedung sekolah ini akan diprioritaskan,” ujarnya.

Untuk sementara, sambil menunggu perbaikan, kegiatan belajar mengajar siswa kelas III, IV dan V dilakukan di rumah warga, yakni Ismanto dan Sutar yang letaknya berdekatan dengan lokasi sekolah. Adapun tiga kelas lainnya, yakni kelas I, II dan VI menggunakan kompleks di bagian timur yang tidak terkena tanah longsor.

Sedianya, terang Pujiono, sekolah bisa memberlakukan giliran jam belajar agar bisa tetap belajar di dalam ruang kelas sekolah. “Namun, rumah para siswa itu berada di pegunungan dengan jarak yang jauh, sehingga jika jam belajar berbeda-beda akan menyulitkan mereka menuju sekolah,” katanya.

Kepala Desa Gerbosari, Sukardi, mengungkapkan, tanah longsor tersebut merupakan peristiwa kedua kali, setelah sebelumnya pernah terjadi pada awal Desember lalu. Longsor tersebut juga menutup jalan wisata puncak Menoreh di Suroloyo sepanjang 15 meter yang berada di atas bangunan sekolah.

Namun, warga segera bekerja bakti membersihkan tanah longsor untuk membuka akses jalan. Sebuah alat berat bahkan diterjunkan dari pengelola proyek jalan wilayah itu, sehingga jalan bisa dilalui.(HARIAN JOGJA/Nina Atmasari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya