Solopos.com, JAKARTA -- Program imunisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) bagi anak di Indonesia terkena dampak signifikan akibat pandemi Covid-19.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes drg. R. Vensya Sitohang dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (8/6/2020), mengatakan akibat pandemi Covid-19, hampir 83,9 persen pelayanan kesehatan, terutama imunisasi, terkena dampak.
Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran
"Artinya pelayanan imunisasi itu tidak dilaksanakan lagi. Kita tahu seperti apa dampaknya kalau pelayanan imunisasi ini tidak dilakukan," katanya.
Tes PCR Covid-19 Bakal Diperbanyak Jadi 30.000 Per Hari
Dia menyebut dampak pandemi Covid-19 terhadap pelayanan di Posyandu maupun di Puskesmas tersebut terjadi hampir di seluruh provinsi dan kabupaten.
Dampak pandemi Covid-19 tersebut, katanya, menimbulkan perubahan cukup signifikan dan serius.
Tagihan Listrik Naik, Ini Loh Penyebabnya
Karena jika dibandingkan dengan periode April pada tahun sebelumnya atau pada April 2019, maka tren imunisasi dasar lengkap telah mengalami penurunan.
"Kalau dari Januari dan Februari sebenarnya masih belum terdampak di dalam laporan. Tapi di April sudah cukup signifikan penurunannya, hampir 4,7 persen, selisih daripada cakupan yang ada di imunisasi lengkap pada 2019 dan 2020," tambah dia.
Mencapai Target
Vensya menambahkan jika didasarkan pada cakupan imunisasi nasional, maka cakupan tersebut pada dasarnya telah mencapai target.
Penjualan Rokok Diprediksi Anjlok karena Wabah Covid-19
Namun, tambah dia, data tersebut perlu dirinci lebih lanjut di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan hingga tingkat RT untuk melihat daerah mana yang anak-anaknya belum mendapatkan imunisasi.
"Ini strategi yang memang harus dilaksanakan, yang mana setiap Puskesmas itu mengetahui anak by name by address dan jenis imunisasi yang harus dia dapatkan, sehingga diketahui juga hak imunisasi mana yang belum didapatkannya," kata dia.