SOLOPOS.COM - Hamparan kebuh teh Kemuning, Karanganyar. Kabupaten Karanganyar masuk sebagai kabupaten terbaik berdasarkan indeks pembangunan manusia.

Solopos.com, SOLO — Kebun teh di Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Ternyata sebelum menjadi kebun teh, Kemuning merupakan pusat kebun kopi di Soloraya.

Kemuning menjadi pusat kebun kopi khususnya di Soloraya terjadi saat era Mangkunagoro IV. Kala itu, perkebunan Kemuning di bawah kekuasaan Pura Mangkunegaran.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Wilayah perkebunan Kemuning pertama kali dibuka untuk kebun kopi pada 1814 yang terdiri atas 24 daerah bagian (afdeling). Masing-masing afdeling dipimpin oleh seorang administratur berkebangsaan Eropa ataupun Jawa.

Baca Juga: Keunikan Kopi Lawu Karanganyar, Asli Peninggalan Belanda

Administratur berkebangsaan Jawa bergelar panewu kopi atau mantri kopi. Setiap afdeling mempunyai sebuah pesanggrahan, yang digunakan sebagi tempat tinggal adminstratur dan sebuah gudang. Ke-24 orang administratur di bawah dua orang penilik (inspektur) dan tiap penilik membawahi 12 afdeling. Di atas kedua inspektur adalah Wedana Kartopraja, sebagai seorang superintendent (pengawas umum).

Pada 1862, Mangkunagoro IV menarik kembali tanah-tanah apanage dan menggantikannya dengan uang kepada pemegang apanage. Pada saat penarikan kembali tanah-tanah apanage, sebagian tidak dapat diambil oleh Mangkunegaran karena keterbatasan dana dan sistem sewa tanah yang diberlakukan belum habis jangka waktunya.

”Termasuk juga wilayah kebun teh Kemuning tidak semua dapat diambil alih. Beberapa apanage disewakan kepada pegusaha swasta Hindia Belanda dengan jangka waktu 50 tahun dan belum habis masa sewanya,” sebagaimana tertulis di puromangkunegaran.com, Sabtu (5/2/2022).

Baca Juga: Gondosini, Kebun Kopi Kuno Era Mangkunegaran di Wonogiri

Sebagian dari apanage di Kemuning disewa oleh warga Belanda bernama Waterink Mij. Lahan seluas 444 hektare ditanami tanaman teh.

Perusahaan itu bernama NV. Cultuur Mij Kemuning dipimpin oleh Johan De Van Mescender Work. Pengelola perusahaan dipegang oleh orang-orang Belanda sedangkan orang pribumi sebagai tenaga buruh.

Kebun kopi di Kemuning lama-lama menyusut dan sebagian berubah menjadi kebun teh seperti sekarang ini. Era Mangkunagoro IV, ada beberapa kebun kopi di Soloraya, salah satunya di Gondosini, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Baca Juga: Ini Rahasia Kenikmatan Seduhan Teh Kemuning

Kebun ini adalah tempat pembibitan kopi pada era kejayaan Kadipaten Mangkunegaran. Penanaman kopi dilakukan saat Pangeran Arya Gandakusuma menjabat sebagai patih di Kadipaten Mangkunegaran sekitar tahun 1814.

Setelah menduduki takhta dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro IV, perkebunan kopi itu diperluas. Perluasan dilakukan ke wilayah Honggobayan, Keduwang dan Karangpandan, di luar Kota Solo.

Hal ini dikarenakan beberapa tempat yang cocok untuk kebun kopi masih berada di tangan para penyewa pengusaha Eropa. Maka untuk memperluas pembudidayaan kopi Mangkunagoro IV melakukan alih fungsi hutan di wilayah Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya