SOLOPOS.COM - Ilustrasi Raskin (JIBI/dok)

Kemiskinan Sukoharjo, warga miskin meminta kejelasan mengenai penyaluran raskin.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah warga miskin di Sukoharjo mempertanyakan kejelasan penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin). Mereka belum menerima jatah raskin dari pemerintah untuk Januari-Februari 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang penerima raskin asal Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo, Sukirno, mengaku belum menerima raskin Januari. Biasanya, jatah raskin disalurkan setiap awal atau pertengahan bulan. Namun, rumah tangga sasaran (RTS) belum menerima jatah raskin sampai pertengahan Februari.

“Belum ada raskin yang diterima warga miskin. Para penerima raskin lainnya juga belum menerima jatah raskin pada Januari,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (10/2/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Sukirno bertanya-tanya apakah program raskin telah diganti voucher pangan yang diwacanakan pemerintah pusat atau belum. Program raskin, sambung dia, sangat dinanti-nanti para warga miskin yang tersebar di 12 kecamatan se-Sukoharjo.

Program raskin membantu warga miskin memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Mereka bisa menebus jatah raskin senilai Rp1.600/kg. Setiap RTS mendapat jatah raskin 15 kg/bulan.

“Tahun lalu ada wacana program raskin bakal diganti voucher pangan. Apakah kebijakan itu direalisasikan pada 2017 atau tidak. Intinya, kami minta pemerintah segera menyalurkan raskin yang ditunggu-tunggu warga miskin,” terang dia.

Dia mengusulkan agar pemerintah menambah jatah raskin setiap bulan. Bagi warga tidak mampu bantuan raskin cukup membantu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Apalagi, saat ini daya beli masyarakat turun akibat kenaikan harga komoditas pangan, bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik.

“Kalau bisa jatah raskin ditambah menjadi di atas 30 kg/bulan sehingga benar-benar membantu warga miskin,” tutur dia.

Pernyataan senada diungkapkan RTS lainnya asal Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Suparlan. Warga miskin ingin mengetahui kejelasan penyaluran program raskin. Penyaluran raskin pada Januari bisa didobel pada Februari atau Maret sehingga warga miskin tetap menerima jatah raskin pada Januari.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Sukoharjo, Dian Kurniati, mengaku masih menunggu surat resmi dan petunjuk teknis dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng ihwal penyaluran raskin. Dian belum dapat memastikan apakah jumlah penerima raskin di Kabupaten Jamu bertambah atau tidak.

Berdasarkan data Bagian Perekonomian Setda Sukoharjo, jumlah RTS penerima raskin sekitar 51.000 keluarga. Jumlah RTS terbanyak terdapat di Kecamatan Polokarto dengan 6.020 keluarga dan Kecamatan Mojolaban (5.468 keluarga).

“Pekan depan kami akan mencari informasi mengenai penyaluran raskin ke Pemprov Jateng. Jumlah alokasi dan penerima raskin merupakan wewenang Pemprov Jateng. Kami hanya berwenang menyalurkan raskin di daerah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya