SOLOPOS.COM - Suasana pemukiman padat penduduk di Kampung Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (19/1/2016). Pemukiman padat penduduk di Kota Solo akan mendapatkan bantuan dana senilai Rp15 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) pada tahun ini untuk meningkatkan tarah hidup warga. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Dinamika Kota Solo, Kementerian PU dan Pera mengucurkan anggaran Rp15 miliar untuk penataan kawasan kumuh di Kota Solo.

Solopos.com, SOLO–Lima kawasan kumuh di Kota Solo akan mendapat bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU dan Pera) senilai Rp15 miliar pada tahun ini. Lima kawasan kumuh ini terdiri atas 21 kelurahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kelurahan yang akan mendapat bantuan itu antara lain Gilingan, Manahan, Danukusuman, Joyontakan, Kedunglumbu, Kadipiro, dan, Semanggi, Sangkrah, Gandekan, Sewu, Sudiroprajan, Mojosongo, Sumber, Serengan, Pasar Kliwon, Baluwarti, Gajahan, Joyosuran, dan Nusukan.

Koordinator Kota Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman (P2KKP) Solo, Bagus Ardian, mengatakan sebenarnya bantuan Rp15 miliar tersebut diberikan kepada Pemkot pada tahun lalu. Namun, karena minimnya persiapan dan mepetnya waktu pengerjaan membuat anggaran tersebut urung diberikan.

Bagus menuturkan untuk tahun ini dipastikan anggaran tersebut bisa turun dan dimanfaatkan untuk kegiatan penataan kawasan kumuh di Kota Bengawan, khususnya di lima kawasan tersebut. Menurut dia, saat ini masyarakat sudah siap menerima dan memanfaatkan anggaran tersebut. Selain itu, masyarakat juga sudah punya perencanaan yang matang.

“Anggaran Rp15 miliar itu sudah menjadi jatah Solo di tahun lalu, tetapi karena terkendala masalah kesiapan. Akhirnya bantuan tersebut belum diambil,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (19/1/2016).

Dia menuturkan bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk memperbaiki jalan lingkungan, drainase, pengelolaan air limbah, dan lainnya. Diharapkan, dengan adanya bantuan ini bisa membuat kawasan kumuh itu menjadi lebih tertata dan menjadi lingkungan yang layak untuk dijadikan tempat tinggal.

Setiap kawasan akan mendapat dana bantuan yang berbeda-beda disesuaikan dengan luas wilayah per kawasan. Tetapi, Bagus belum tahu secara terperinci bantuan yang akan diterima per masing-masing kawasan.

Lebih lanjut, penataan kawasan kumuh tersebut sudah menggunkaan data dari Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKPKP). Luas kawasan kumuh yang akan ditata dengan anggaran itu 149,214 hektare (Ha).

Lurah Semanggi, Didik Wahyudi, mengatakan belum mengetahui wilayahnya akan mendapat bantuan untuk penataan kawasan kumuh dari Kemen PU dan Pera. Didik menuturkan Kelurahan Semanggi tergolong kawasan kumuh yang perlu segera ditangani.

Menurut dia, ada sejumlah jalan dan drainase yang perlu segera diperbaiki. Setiap hujan turun, kata dia, sejumlah wilayah di Semanggi tergenang air. “Kami belum tahu akan mendapat bantuan penataan kawasan kumuh. Tetapi, saat ini Semanggi bisa dikatakan salah satu kawasan kumuh yang perlu segera ditangani. Pemerintah kelurahan tidak sanggung menangani itu secara mandiri,” jelas dia kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya