SOLOPOS.COM - Sejumlah kegiatan yang dilakukan Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (BRSPA) Dinas Sosial DIY termasuk visitasi keluarga, foto diambil beberapa waktu lalu. (IST)

Kemiskinan Sleman berupa penitipan anak ke panti perlu diubah

Harianjogja.com, SLEMAN — Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (BRSPA) berupaya mengubah paradigma pengasuhan anak oleh keluarga yang kesulitan ekonomi. Kelekatan keluarga dinilai menjadi hal yang paling esensial meski di tengah kesulitan ekonomi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala BRSPA, Endang Iriyanti mengatakan banyak kasus di mana anak kemudian dititipkan di panti karena orang tua merasa tidak mampu membiayai sekolahnya.

“Takut anaknya tidak sekolah, akhirnya ditaruh di panti, itu yang sedang kita coba sosialisasikan,” ujarnya kepada Harianjogja.com, Selasa (25/7/2017).

Karena itu, unit di bawah Dinas Sosial DIY ini menerapkan sejumlah program pendekatan kepada keluarga tersebut melalui pekerja sosial. Keluarga tersebut diyakinkan kemampuannya untuk bisa membiayai pendidikan anaknya termasuk dengan memanfaatkan program dari pemerintah salah satunya berupa Bantuan Tabungan Sosial Anak.

Sejak tahun 2012, program tersebut dijalankan dan hasilnya sudah ada 17 anak yang diambil kembali oleh keluarganya meski sempat dititipkan ke panti. Hanya saja masih ada sejumlah keluarga yang enggan karena kondisi internal. Lembaga ini biasanya akan melakukan visitasi untuk memahami dan menelusuri permalahan yang dialamai oleh keluarta tersebut.

Namun, diakui memang ada sejumlah anak dengan kategori tertentu yang memang sebaiknya dititipkan di panti akibat permasalahan internal keluarga. Endang menyebutkan problema pelik tersebut antara lain kekerasan, keamanan, dan kepengasuhan yang bermasalah.  Berkantor di Bimomartani, Ngemplak, lembaga ini juga fokus pada penanganan anak-anak yang menjadi korban kasus kekerasan.

BRSPA mempunyai tugas sebagai pelaksana teknis dalam perlindungan, pengasuhan, pengembangan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial anak. Berdiri sejak 1973, BRSPA memiliki daya tampung sebanyak 80 anak di unit Bimomartani. Adapula unit 2 d Kepek, Wonosari yang memiliki daya tampung 60 anak. Terdapat sejumlah fasilitas pelayanan yang disediakan antara lain berupa perawatan kesehatan, pakaian, makanan, sarana pendidikan, pelatihan ketrampilan, tutorial, bimbingan mental keagamaan, budi pekerti,  dan  bantuan sarana pengasramaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya