SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Kemiskinan Gunungkidul dilakukan pemutakhiran data

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Tahun ini Dinas Sosial (Dinsos) DIY melakukan pemutakhiran data penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Petugas pendataan berasal dari perangkat desa di masing-masing desa. Mereka mendapat honor Rp400.000 untuk pekerjaan tersebut.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Kasubag Program Dinsos DIY, Kondang Aris mengatakan, proses pendataan melibatkan  kasi pelayanan desa. Dalam menjalankan tugas, mereka diberi bekal berupa honor yang diberikan dalam dua tahap.

“Totalnya setiap petugas dapat honor Rp400.000,” kata dia di hadapan puluhan perangkat desa, di Bangsal Sewoko Projo, Kecamatan Wonosari Senin (23/2/2017).

Dikatakan, uang lelah itu sebenarnya dianggap belum layak, karena masih jauh dari cukup. Namun karena keterbatasan anggaran, maka petugas tetap diminta bekerja melakukan pendataan dengan baik dan tepat waktu selesai pada akhir April 2017.

Menurut dia, pendataan PMKS harus akurat, karena data tersebut dipergunakan dalam pengambilan kebijakan. Pemutakhiran data sendiri dilakukan setiap tahun, sebagai bahan penyusunan kebijakan pada tahun berikutnya.

Dia menyebut data yang akan dimutakhirkan di antaranya adalah anak balita terlantar, anak terlantar, anak jalanan, anak difabel, lansia terlantar, penyandang disabilitas, tuna susila, gelandangan, pengemis, pemuling, penyalahgunaan napza, pekerja migran bermasalah sosial, perempuan rawan sosial ekonomi.

“Jadi nanti, setelah didata dikumpulkan ke koordinator kecamatan paling lambat April Minggu ketiga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya