SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan (Dok/JIBI/Solopos)

Kemiskinan Boyolali ditanggulangi salah satunya dengan menyusun data valid warga miskin.

Solopos.com, BOYOLALI – Hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 akan diverifikasi untuk mendapatkan data kepala keluarga (KK) miskin yang lebih valid.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Boyolali, Purwanto, menyampaikan berdasarkan data PPLS 2011, jumlah keluarga miskin di Boyolali mencapai 64.099 KK.

“Dengan verifikasi data tersebut, harapannya keluarga miskin di Boyolali segera mendapatkan bantuan dan program-program pengentasan kemiskinan dari Kementerian Sosial [Kemensos] tahun ini,” kata Purwanto, saat ditemui , di sela-sela Rekrutmen Tenaga Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), di Pendapa Kabupaten Boyolali, Rabu (1/4/2015).

Menurut Purwanto, data keluarga miskin terbaru tahun ini akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan dari Kemensos, termasuk program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan kelompok usaha bersama.

Untuk memverifikasi data PPLS 2011, Pemkab mulai merekrut pendamping PKH yang difasilitasi Kemensos. Rencananya, Boyolali butuh 52 pendamping yang akan disebar ke 19 kecamatan.

Kasubdit Seleksi dan Verifikasi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Nurul Farijati, mengatakan tahun ini sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai memverifikasi data PPLS 2011.

“30 Kabupaten di Jateng sudah membentuk tim untuk verifikasi data ini, menyusul Boyolali dan Wonosobo,” kata dia.

Tim verifikasi data atau kemudian disebut sebagai pendamping PKH, akan mendapatkan data by name by address KK miskin yang ada dalam PPLS 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya