SOLOPOS.COM - Area Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dan sekitarnya yang akan dikembangkan mulai tahun ini. Foto diambil dari Wisata Watu Cenik, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (17/4/2021). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Hingga pertengahan Februari 2022 belum ada progres realisasi proyek revitalisasi objek wisata Waduk Gajah Mungkur. Namun, Pemkab Wonogiri memastikan proyek tersebut bakal terealisasi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, kepada Solopos.com, Rabu (16/2/2022), mengatakan hingga Rabu belum ada informasi lebih lanjut dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait dengan realisasi proyek revitalisasi objek wisata WGM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa waktu lalu, sedianya Bupati, Joko Sutopo bersama tim organisasi perangkat daerah (OPD) menemui Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, untuk berkoordinasi terkait hal tersebut. Namun, koordinasi ditunda karena penularan Covid-19 akibat adanya varian Omicron meningkat.

Baca Juga: Revitalisasi WGM Wonogiri Mundur, Pedagang Malah Gembira

“FGD [focus group discussion] kedua yang semula direncanakan dilaksanakan November 2021 lalu juga belum ada informasi lagi akan dilaksanakan kapan,” kata Heru saat dihubungi.

Sementara itu, Bupati Wonogiri, beberapa waktu lalu, juga menyampaikan hal senada. Semula dirinya sudah dijadwalkan berkoordinasi dengan Menteri PUPR membicarakan ihwal proyek revitalisasi objek wisata WGM. Namun, akhirnya ditunda. Dia masih menunggu jadwal ulang koordinasi.

Kendati demikian, lelaki yang akrab disapa Jekek itu memastikan realisasi proyek revitalisasi objek wisata WGM bakal dilaksanakan. Sebab, proyek tersebut sudah menjadi program nasional. Objek wisata WGM direvitalisasi karena destinasi tersebut merupakan penyangga wisata nasional Candi Borobudur.

Baca Juga: Wisata WGM Wonogiri Direvitalisasi, Pemkab Tunggu Kepastian Anggaran

“[Revitalisasi objek wisata WGM] pasti direalisasikan. Sudah menjadi program nasioanal kok,” ucap Bupati saat berbincang dengan Solopos.com.

Dia sudah mendapat penjelasan otoritas terkait di Kementerian PUPR mengenai mengapa pekerjaan fisik tak bisa dilaksanakan pada 2021 sesuai rencana awal. Berdasar penjelasan pihak terkait, sedianya lelang paket proyek dilaksanakan Oktober 2021 lalu supaya pekerjaan fisik dapat direalisasikan akhir 2021.

Namun, waktu terlalu mepet untuk melelang, sehingga tahapan itu dan pekerjaan fisik proyek dilaksanakan 2022 ini.

Baca Juga: Revitalisasi WGM butuh anggaran Rp 28 M

Paket pekerjaannya merupakan proyek tahun jamak atau multiyears, sehingga kegiatan tetap dapat dilaksanakan pada 2022. Penjelasan dari Kementerian PUPR, durasi pengerjaannya akan dipadatkan dari sebelumnya tiga tahun menjadi dua tahun, yakni 2022-2023.

Konsekuensinya, penganggaran juga diubah dari semula 40 persen, 40 persen, dan 20 persen menjadi 60 persen dan 40 persen atau dengan komposisi anggaran yang lain. Bupati menyerahkan hal tersebut kepada Kementerian PUPR.

“Langkah-langkah itu sebagai solusi karena 2021 lalu pekerjaan tak bisa direalisasikan. Itu sangat realistis dan logis. Kajian teknisnya sangat bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya