SOLOPOS.COM - Ilustrasi peluncuran mobil perlindungan (molin) perempuan dan anak. (kemenpppa.go.id)

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPAA) membagikan mobil perlindungan (molin) perempuan dan anak bagi 16 kota dan kabupaten.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPAA) memberikan mobil perlindungan (molin) perempuan dan anak bagi 16 kota dan kabupaten di Jateng.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Kementerian PPPA mengalokasikan 200 mobil perlindungan (molin) perempuan dan anak untuk disalurkan ke daerah-daerah. “Penyaluran mobil ini akan dilakukan secara bertahap karena ada 547 kabupaten/kota di Indonesia. Tahap pertama, ada 200 mobil,” kata Sekretaris Kementerian PPPA Wahyu Hartomo di Semarang, Rabu (16/11/2016).

Hal itu diungkapkannya seusai Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Sejak Dini dan penyerahan Molin) oleh Kementerian PP dan PA di Hotel Horison, Semarang. Kegiatan sosialisasi tersebut merupakan kerja sama Kementerian PPPA, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jateng.

Setidaknya ada 16 molin perempuan dan anak yang disalurkan untuk kabupaten dan kota di Jateng. Mobil itu diharapkan bermanfaat sebagai sarana untuk melayani masyarakat, khususnya perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan. “Jadi, nanti ada dieselnya, dan sebagainya karena [molin] sekaligus untuk pelayanan dan penjangkauan daerah-daerah tertentu. Nanti ada sepeda motor juga, Desember nanti baru pengiriman,” katanya.

Menurut dia, penyaluran molin perempuan dan anak itu merupakan wujud pelayanan Kementerian PPPA kepada masyarakat, namun pencegahan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak juga terus dilakukan oleh Kementerian PPPA. “Ya, melalui sosialisasi pencegahan KDRT, dan sebagainya. Kami sepakat bahwa pencegahan terhadap tingkat kekerasan (perempuan dan anak, red.) dan perceraian harus dimulai dari keluarga,” katanya.

Ia menegaskan keluarga harus dikuatkan dari berbagai bidang, baik secara ketahanan ekonomi, sosial, religiusitas, dan ketahanan fisik untuk mengurangi tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Kalau keluarga sudah ditingkatkan dari berbagai bidang itu, tingkat KDRT akan semakin berkurang. Setelah itu (penguatan, red.) bisa dikembangkan ke tingkat masyarakat,” kata Wahyu.

Artinya, simpul dia, masyarakat harus digugah rasa kepeduliannya terhadap kaum perempuan dan anak sehingga muncul kesadaran pentingtnya perlindungan terhadap terjadinya tindak kekerasan. “Jadi, di dalam hati mereka akan merasa bahwa di manapun ada anak yang mengalami kekerasan harus dilindungi, dibantu, atau diserahkan kepada yang pihak yang berwenang untuk menangani,” katanya.

Molin perempuan dan anak untuk Provinsi Jateng, diakuinya menjadi yang pertama kali didistribusi, disusul Jawa Barat, Bengkulu, Jawa Timur, dan berbagai daerah lainnya dengan total 200 unit. “Baru 200 unit mobil untuk tahap pertama, atau sepertiganya karena kebutuhannya 547 kabupaten/kota. Targetnya, dalam tiga tahun sudah selesai semuanya [terdistribusi],” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya