SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Kesehatan Kota Medan menyemprotkan cairan disenfektan pada kandang burung di salah satu tempat penjualan unggas di Medan, Sumatra Utara. Penyemprotan cairan yang secara rutin dilakukan di sejumlah pasar burung dan kandang unggas sejenisnya tersebut untuk mensterilkan dan memutus tali penyakit dalam mengantisipasi terjangkitnya wabah flu burung. (Andi Rambe/JIBI/Bisnis)

Petugas Dinas Kesehatan Kota Medan menyemprotkan cairan disenfektan pada kandang burung di salah satu tempat penjualan unggas di Medan, Sumatra Utara. Penyemprotan cairan yang secara rutin dilakukan di sejumlah pasar burung dan kandang unggas sejenisnya tersebut untuk mensterilkan dan memutus tali penyakit dalam mengantisipasi terjangkitnya wabah flu burung. (Andi Rambe/JIBI/Bisnis)

JAKARTA–Kementerian Pertanian memastikan kasus kematian ayam kampung yang baru ditemukan diakibatkan oleh virus flu burung (avian influenza).

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Namun, virus flu burung yang menyerang unggas itu belum dapat dipastikan apakah flu burung itu merupakan varian baru dari virus avian influenza N5H1 yang telah ada.

Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Pujiatmoko mengatakan dari hasil pengujian sementara memang diketahui virus yang menyebabkan kematian ayam kampung akibat flu burung.

“Tapi clade-nya itu belum tentu sama seperti yang menyerang itik kemarin. Perlu sequencing [teknik pengurutan genetika], kalau sequencingnya sudah diketahui baru bisa dipastikan clade baru atau yang sama,” uajrnya usai acara Prospek Pembangunan Pertanian 2013, Rabu (26/12/2012).

Menurutnya, kasus kematian ayam kampung yang terjadi di Tangerang dan Bogor diketahui berada satu kandang dengan itik yang terjangkit flu burung.

Dia menuturkan Kementerian Pertanian langsung menyebarkan surat edaran agar penyebaran virus flu burung yang menyerang unggas itu tidak semakin meluas.

Untuk mencegah penyebaran virus itu, katanya, maka perlu penjagaan yang ketat dari daerah tertular ke daerah yang belum tertular. “Unggas-unggas yang tertular itu tidak boleh keluar dari daerah supaya dikarantina.”

Dia menambahkan Kementan juga melakukan penyemprotan desinfektan ke kandang-kandang unggas, lalu ayam yang mati mendadak segera dibakar dan dikubur. Pencegahan lain, melarang pencampuran itik dengan unggas lain agar tidak menyebar, dan melarang penjualan unggas yang sakit.

Kendala pemantauan penyebaran virus flu burung ini, katanya, banyak peternak yang tidak melapor ke dinas setempat jika ada kasus kematian unggas. “Akhirnya petugas-petugas kami memantau sampai ke pelosok dan melhat gejala virus avian influenza untuk dicatat. Kami juga mengedukasi peternak agar tidak melakukan penjualan unggas yang sakit atau mati mendadak.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya