SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) terus memacu pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) melalui pemanfaatan teknologi digital.

Direktur Jenderal IKMA Kementerian Perindustrian Gati WIbawaningsih mengatakan pemerintah melakukan beberapa upaya guna memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri 4.0, seperti terlibat di e-commerce yang diimplementasikan dalam program  e-Smart IKM yang pada tahun 2019 ini diselenggarakan dengan tema “IKM Go Digital”.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“IKM Go Digital ini adalah langkah nyata Kementerian Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) untuk mempersiapkan industri kecil dan menengah (IKM) menuju revolusi industri 4.0,” jelas Gati di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/3/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menjelaskan program e-Smart IKM sendiri diluncurkan oleh Kemenperin pada tahun 2017, sampai dengan tahun 2018 sebanyak 5.945 IKM dari seluruh Indonesia turut serta dalam program tersebut dan membuahkan nilai transaksi sebesar Rp1,3 miliar naik 773% dari nilai transaksi tahun sebelumnya yang hanya Rp168 juta. 

“Kami harap e-commerce menjadi gerbang bagi para pelaku IKM untuk melakukan transformasi digital. Setelah akses pasarnya diperluas melalui e-commerce, kemudian IKM akan membutuhkan promosi digital, sistem informasi digital, pembayaran digital, dan teknologi digital lainnya,” ujarnya.

Dia menuturkan, acara yang dihadiri 1.000 IKM dari seluruh Jawa Tengah ini berkolaborasi dengan 15 platform digital dan lembaga pembiayaan serta dikemas dalam konsep pameran, talkshow, dan workshop. “Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam Making Indonesia 4.0 adalah UMKM yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi, melalui program ini, kami harap akan menjadi penghubung bagi IKM untuk belajar bagaimana menggunakan platform digital untuk meningkatkan daya saingnya”ujar Gati.

Gati menambahkan, penggunaan internet dan infrastruktur telekomunikasi semakin membaik dan berkembang, data APJII menyebutkan tahun 2017 yang lalu pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,3% dari total penduduk Indonesia. “Penetrasi penggunaan internet tersebut diharapkan juga dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif yang mendorong efisiensi dan perluasan akses seperti jual beli online.”jelasnya.

Adapun, e-Smart IKM 2019 “IKM Go Digital”  ini diikuti oleh 15  kontributor yang diantaranya adalah : Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli, Gojek, Blanja.com, Ralali.com, Mbizmarket, Tokoin, Dana, Imooji, odoo Indonesia Network, Tata Sarana Mandiri, BNI, JNE, dan Si Cepat. Selain itu, acara ini juga didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah dan Dinas Perindustrian Kabupaten / Kota se-Jawa Tengah.

“Kolaborasi ini merupakan kekuatan untuk memperkuat daya saing industri Indonesia, kita harus bergerak bersama,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya